ADB: 157 Juta Pekerja Transportasi Terdampak Pandemi Covid-19

Bisnis.com,16 Okt 2020, 16:42 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Karyawan berada di dekat logo Asian Development Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (8/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Asian Development Bank memperkirakan perubahan akibat pandemi Covid-19 dalam industri transportasi akan berdampak luas di sejumlah negara anggota dengan Gross Value Added di sektor transportasi mencapai US$2,7 triliun.

Vice President Knowledge Management and Sustainable Development ADB Bambang Susantono menyampaikan perubahan dalam industri transportasi akan berdampak luas. Dia menuturkan di sejumlah negara anggota ADB, Gross Value Added di sektor transportasi mencapai $2,7 triliun.

"Pekerja yang terdampak langsung oleh sektor transportasi ini diperkirakan mencapai 157 juta orang, sebesar 10 persen di antaranya merupakan perempuan," kata Bambang dalam webinar, Jumat (16/10/2020).

Tak hanya itu Bambang juga menyebutkan pembatasan perjalanan dan keengganan masyarakat untuk menggunakan transportasi publik juga mempengaruhi jumlah pekerja di sektor ini dengan sebesar 17 persen.

Menurutnya untuk mengimplementasikan strategi agar sektor ini dapat melompat kembali setelah pembatasan wilayah adalah memulihkan kepercayaan publik. Respons terhadap perubahan secara cepat dibutuhkan supaya bisa bertransisi masuk ke fase resiliansi.

Bambang menyebutkan saat ini ADB juga telah menyusun sejumlah tantangan yang berhubungan dengan inovasi di sektor ini, di antaranya solusi digital untuk penggunaan transportasi dengan aman, memperbesar sektor higienitas dan kesehatan di transportasi publik, hingga memperbesar keamanan dan keselamatan di transportasi publik.

Dia menuturkan kondisi normal baru akan tercipta dalam situasi yang dinamis saat ini. Kolaborasi di antara pemangku kepentingan dalam pergeseran menuju normal baru, yakni penggunaan teknologi dan kreativitas juga menjadi tantangan para pemangku kepentingan.

“Rebound, redress, resilent,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini