Kinerja Kapal Barang Terdongkrak, Pelni Optimalkan Tol Laut

Bisnis.com,17 Okt 2020, 16:45 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Ilustrasi aktivitas bisnis angkutan barang Pelni. /Dok. Pelni

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelayaran Nusantara (Pelni) mencatat kinerja kapal barang pada triwulan III/2020 naik 230 persen menjadi 2.370 Teus dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 725 Teus.

Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro menambahkan kinerja kapal barang di triwulan III 2020 juga mengalami kenaikan sebanyak 530 TEUs atau naik sebesar 29 persen dari 1.840 TEUs di triwulan II 2020 dengan dua trayek yang padat muatan.

Dia menjelaskan selama pandemi Covid 19, tol laut khususnya rute Surabaya-Morotai memiliki tingkat okupansi paling tinggi. Muatan balik tol laut tidak dalam keadaan kosong saat kembali dari Morotai ke Surabaya. Biasanya komoditas yang diangkut dari dan ke Morotai adalah ikan, kopra serta batang kelapa sedangkan dari Surabaya biasanya mengangkut ikan.

Saat ini rute tol laut sesuai dengan yang ditetapkan dan jadwal tetapi jika muatan masih ada yang kosong di kapal tol laut dan waktunya sudah harus berangkat kapalnya maka boleh diisi barang komersial. Namun, kata dia, dengan catatan harga komersial berbeda dengan harga tol laut.

“Fungsi komersial biasanya dipenuhi untuk muatan baliknya agar memenuhi okupansi, karena muatan berangkat full dengan tol laut,” jelasnya dikutip Sabtu (17/10/2020).

Saat ini trayek penugasan Pelni dari tol laut sebanyak 8 trayek yang terdiri atas tiga homebase yakni Bitung, Tanjung Priok dan Tanjung Perak. Yahya pun mendorong Pemda yang memiliki tol laut, agar dapat membuka potensi yang dimiliki supaya dapat menambah suplai Tol Laut seperti pada rute Morotai –Surabaya.

Pelni juga berharap untuk masalah penugasan kapal perintis dan tol laut oleh pemerintah tetap bisa sesuai dengan kontrak pso yang diperjanjikan. Pelni akan mengupayakan untuk memenuhi target trayek tetapi pemerintah juga harus berkomitmen adanya kesesuaian dengan anggaran.

Selain kapal barang, Pelni justru mengalami penurunan untuk muatan kapal ternak pada triwulan III/2020 sebanyak 745 ekor sapi atau turun 47 persen dari 1581 ekor di triwulan II 2020. Penurunan utamanya pada bulan ini terjadi karena dari Pemerintah Daerah NTT belum menetapkan kuota untuk jumlah sapi yang akan diangkut dengan KM Caraka Nusantara 1.

Saat ini kapal berlabuh di pelabuhan Tenau Kupang NTT sehingga terjadi delay dalam pemuatan. Pelni pun mendorong Pemda NTT agar segera menetapkan kuotanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini