Pembahasan Stimulus Berlanjut, Bursa Asia Tancap Gas ke Zona Hijau

Bisnis.com,19 Okt 2020, 14:31 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Salah satu layar perdagangan di bursa saham China./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Mayoritas pasar Asia ditutup di zona hijau seiring dengan pembicaraan paket stimulus di Amerika Serikat yang terus berlanjut 

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (19/10/2020), indeks Topix Jepang mencatatkan kenaikan terbesar pada hari ini dengan melesat 1,3 persen. Menyusul di belakangnya adalah indeks S&P/ASX 200 Australia yang menguat 0,9 persen.

Selanjutnya, indeks Hang Seng Hong Kong juga menutup perdagangan di zona hijau setelah naik 0,6 persen disusul indeks Kospi Korea Selatan dengan kenaikan 0,3 persen. Sebaliknya, indeks Shanghai Composite China terkoreksi sebesar 0,5 persen.

Hasil positif ini ditopang oleh kabar pembicaraan stimulus di Amerika Serikat. Ketua DPR AS dari Partai Demokrat Nancy Pelosi menetapkan tenggat waktu hingga Selasa setelah berbicara dengan Menteri keuangan Steven Mnuchin.

Meski Pelosi mengatakan paket stimulus dapat rampung sebelum pemilu AS 3 November mendatang, penetapan tenggat waktu tersebut menimbulkan ketidakpastian terhadap kemungkinan ini. Adapun Presiden AS, Donald Trump juga kembali menyatakan kesdiaannya untuk menggelontorkan stimulus dalam jumlah besar.

Pada Sabtu kemarin, Pelosi dan Mnuchin membahas upaya-upaya untuk mengeluarkan stimulus terbaru guna membantu AS keluar dari resesi akibat pandemi virus corona.

“Kelihatannya pelaku pasar optimistis stimulus ini akan mengikuti kebijakan pemotongan pajak pada pemerintahan Trump atau pembelanjaan dibawah pemerintahan Joe Biden,” ujar Managing Director Medley Global Advisors, Ben Emons.

Sementara itu, AS kembali melaporkan 50 ribu kasus positif baru dalam lima hari beruntun. Di kawasan Eropa, Italia kembali mencatatkan rekor kasus infeksi harian tertinggi.

Pelaku pasar juga menanti rilis data produk domestik bruto (PDB) China pada kuartal III/2020 hari ini. Sejumlah ekonom memperkirakan PDB China akan naik 5,5 persen bila dibandingkan dengan kuartal III/2019 seiring dengan kenaikan penjualan ritel, investasi, dan output di sektor industri pada bulan September.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini