Pembiayaan BTPN Syariah (BTPS) Tumbuh 2,25 Persen Jadi Rp9,1 Triliun

Bisnis.com,20 Okt 2020, 08:30 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Syariah Tbk. (BTPN Syariah) mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp9,1 triliun sampai dengan akhir September 2020. Jika dibandingkan dengan penyaluran pembiayaan pada periode yang sama 2019 sebesar Rp8,9 triliun, maka realisasi kuartal III/2020 tumbuh 2,25 persen atau meningkat 4 persen dibandingkan dengan kuartal II/2020.

Direktur Utama BTPN Syariah Hadi Wibowo menyampaikan perseroan berupaya membangun optimisme nasabah prasejahtera produktif berpenghasilan rendah yang menjadi segmen pembiayaan, agar terus bertumbuh di tengah pandemi.

Pembiayaan produktif di tengah pandemi tersebut dijalankan dengan selektif dan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Hal ini tercermin dari rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing/NPF) tetap terjaga sebesar 1,9 persen, di bawah rata-rata industri. 

“Alhamdulillah, kami bersyukur melihat nasabah kami yang sudah mulai bergeliat kembali. Kami juga mempelajari selama masa pandemi ini, bahwa nasabah kami perlu terus melanjutkan usahanya untuk bertahan serta melalui masa yang penuh tantangan ini," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (20/10/2020).

Hadi menambahkan emiten berkode saham BTPS itu juga membantu nasabah untuk mendapatkan pembiayaan baru dan memastikan terjadinya perbaikan kondisi mereka (restructuring and recovery). Berbagai program strategis pemerintah dan regulator turut memberikan dampak kepada nasabah perseroan.

"Tak lupa dan tentunya apresiasi kepada seluruh #bankirpemberdaya kami yang gigih menjalankan amanah di masa yang tak mudah," imbuhnya.

Sampai dengan akhir September 2020, selain mencatatkan pertumbuhan pembiayaan menjadi Rp9,1 triliun, bank BTPN Syariah juga mempertahankan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) di posisi 43,1 persen.

Per 30 September 2020, total aset tumbuh 6,24 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp15,5 triliun. Adapun, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp9,4 triliun atau tumbuh 2,43 persen secara yoy.

Sementara itu, laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp507 miliar, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp976 miliar. Selain itu, bank resmi naik kelas ke BUKU III per 7 Juli 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini