Bisnis.com, JAKARTA – Kondisi pasar modal Indonesia begitu dinamis selama masa jabatan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang telah masuk usia satu tahun. Sejumlah gejolak pun mewarnai lantai bursa nasional di tengah meningkatnya ketidakpastian domestik maupun luar negeri.
Berbeda dengan pelantikan Presiden Jokowi jilid pertama, efek kemenangan Jokowi-Jusuf Kalla melawan Prabowo Subianto - saat itu berpasangan dengan Hatta Rajasa- pada jilid pertama begitu terasa. Total, ada kenaikan level IHSG sebesar 600 poin atau 12,2 persen sepanjang periode 14 Oktober 2014 hingga 7 April 2015.
Pada masa jabatan Jokowi-Ma’aruf Amin, kondisinya sedikit berbeda karena adanya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China dan pemotongan pajak korporasi di AS. Selain itu ada pula sentimen ketidakpastian keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau (Brexit), dan sentimen global lainnya.