Ada Omnibus Law, Luhut Ajak Jerman Bangun Hub Manufaktur di Indonesia

Bisnis.com,20 Okt 2020, 00:09 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Bisnis/Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah terus menggalang penanaman modal dari luar negeri seiring dengan pengesahan omnibus law Undang-undang Cipta Kerja. Hal itu dipaparkan dalam acara Asia-Pacific Conference of German Business yang dihelat secara virtual, Senin (19/10/2020).

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia tengah fokus untuk menarik investasi di sektor-sektor yang mendorong penciptaan lapangan kerja. Dia menyebut, UU Cipta Kerja yang sudah disahkan memangkas 8.451 aturan nasional dan 15.965 aturan regional yang membebani bisnis skala kecil, menengah, maupun besar.

Secara umum, UU Cipta Kerja akan menyeimbangkan perlindungan tenaga kerja dengan penciptaan lapangan kerja. Luhut secara khusus mengajak investor Jerman untuk menjadikan Indonesia sebagai hub manufaktur untuk kawasan Asia Tenggara.

“Indonesia memiliki ekonomi terbesar di ASEAN, dengan 273 juta penduduk dan PDB senilai lebih dari USD 1 Triliun)”, beber Luhut melalui keterangan resmi, Senin (19/10/2020).

Dia menuturkan, Indonesia Indonesia tengah mendorong investasi di bidang kesehatan, yang dilakukan dengan memberikan otonomi yang lebih luas di sektor bahan baku aktif farmasi (active pharmaceutical ingredients) dan investasi rumah sakit. 

Indonesia juga sedang mengembangkan industri baterai lithium berbahan baku seperti, nikel, kobalt, bauksit, dan tembaga. Baterai Lithium akan semakin banyak digunakan di masa depan.

Sementara itu, pada acara Asia-Pacific Conference of German Business, Luhutmenyambut pedoman kebijakan Indo-Pasifik yang dirancang oleh pemerintah federal Jerman pada September 2020 yang lalu.

Pedoman ini menegaskan kembali kepentingan bersama kedua negara yang mencakup perdamaian dan keamanan, perdagangan bebas, dan jalur perdagangan terbuka. Selanjutnya  diversifikasi hubungan, perlindungan lingkungan, serta transformasi digital. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini