Merger Bank Syariah, Saham BRIS Bergerak Liar

Bisnis.com,21 Okt 2020, 09:09 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Karyawan menunjukan uang rupiah di salah satu kantor cabang BRI Syariah di Jakarta, Rabu (29/7/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank BRI Syariah Tbk. berfluktuatif pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (21/10/2020). Saham berkode BRIS terpantau anjlok kurang dari 5 menit sejak perdagangan dibuka.

Berdasarkan data Bloomberg, saham BRIS dibuka di level 1.550, lebih tinggi dari level penutupan kemarin di level 1.500. Namun, saham BRIS bergerak ke zona merah dan terpantau turun 1,33 persen pada pukul 09.03 WIB.

Saham BRIS kemudian berbalik menguat 0,33 persen ke level 1.505 pada pukul 09.09 WIB.

Saham BRIS bergerak di rentang 1.450-1.550 di awal perdagangan dengan volume mencapai 65,52 juta lembar. Nilai transaksi mencapai Rp97,68 miliar.

Sementara itu, saham induk BRIS, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. terpantau naik 0,62 persen ke level 3.270. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. juga masing-masing menguat 1,33 persen dan 1,04 persen.

Untuk diketahui, BRI Syariah akan merger dengan Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank BNI Syariah. Ringkasan rencana merger diumumkan di Harian Bisnis Indonesia hari ini, Rabu (21/10/2020).

Bank Mandiri selaku induk BSM akan menjadi pengendali baru BRI Syariah dengan porsi saham 51,2 persen. BNI selaku induk BNI Syariah juga akan mengempit 25 persen saham BRIS setelah penggabungan rampung.

Adapun BRI selaku induk BRI Syariah akan tergerus menjadi 17,4 persen. Begitu juga dengan saham publik yang akan turun dari 18,4 persen menjadi 4,4 persen.

Rencana penggabungan itu akan mengkonversi saham BSM dan BNI Syariah menjadi modal BRIS. Konversi saham tersebut didasarkan pada nilai pasar masing-masing saham bank yang terlibat merger.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini