Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan hingga saat ini masih ada sebanyak 12.000 desa di Indonesia yang belum terkoneksi ke jaringan internet.
Padahal, digitalisasi sangat dibutuhkan di masa pandemi ini. Transformasi digital pun terakselerasi dengan sangat cepat di tengah terbatasnya mobilitas masyarakat akibat penerapan pembatasan sosial untuk menekan laju penyebaran Covid-19.
Oleh karena itu, Sri Mulyani menyebut akses internet masih menjadi barang mewah bagi sebagian orang dan wilayah di Asean, termasuk Indonesia.
"Masih ada 12.000 desa yg belum tersambung. jadi kami targetkan 4.000 desa masuk dalam daftar untuk dikembangkan tahun depan agar bisa terhubung [akses internet]," katanya dalam video conference, Rabu (21/10/2020).
Sri Mulyani juga menyampaikan, APBN 2021 dengan defisit yang ditetapkan sebesar 5,7 persen, akan mengakomodir berbagai prioritas pembangunan, termasuk pada sektor informasi, kominikasi, dan teknologi, salah satunya untuk mendorong konektivitas hingga ke daerah terpencil.
Pembangunan pada sektor ini juga merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam mendorong pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19 dan penguatan reformasi pada 2021.
Sri Mulyani menguatarakan, komitmen pemerintah dalam membangun jaringan konektivitas tercermin dari pembangunan proyek Palapa Ring pada tahun lalu, yang menghasilkan 35.000 kilometer jaringan serat optik terbentang di seluruh Indonesia.
Selanjutnya, pemerintah juga akan membangun satelit Satria. Pembangunan proyek ini diharapkan bisa menjawab tantangan kesenjangan dan menyediakan akses internet yang terjangkau bagi seluruh masyarakat di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel