Bisnis.com, JAKARTA - Dari empat bank BUMN yang ada di Indonesia, tiga di antaranya sedang memproses penggabungan anak-anak usahanya di bidang perbankan syariah yakni PT Bank BRIsyariah Tbk. (milik BRI), PT Bank Syariah Mandiri (milik Bank Mandiri), dan PT Bank BNI Syariah (milik BNI).
Adapun, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. tidak ikut serta karena belum melakukan pemisahan (spin off) unit usaha syariah miliknya.
Meski tidak ikut serta dalam merger kali ini, unit usaha syariah BTN melaporkan kinerja yang cukup positif pada akhir kuartal III/2020. Hal itu tercermin dari sejumlah indikator keuangan utama.
Per kuartal III/2020, aset UUS Bank BTN tercatat tumbuh 11,02% secara year on year (yoy) dari Rp29,46 triliun pada kuartal III/2019 menjadi Rp32,71 triliun.
"Kenaikan tersebut ditopang peningkatan penyaluran pembiayaan sebesar 4,51% yoy dari Rp23,31 triliun pada September 2019 menjadi Rp24,36 triliun di September 2020," demikian disampaikan Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury dalam Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal III/2020 di Jakarta, Kamis (22/10).
Selain itu, UUS Bank BTN juga mencatatkan perolehan DPK senilai Rp22,65 triliun pada September 2020. Dengan kinerja bisnisnya, BTN Syariah meraih laba bersih senilai Rp112,34 miliar pada kuartal III/2020.
Dengan raihan itu, unit usaha syariah Bank BTN ikut berkontribusi dalam peningkatan kinerja perseroan yang cukup positif pada kuartal III/2020. Secara keseluruhan BTN mencetak laba sebesar Rp1,12 triliun per kuartal III/2020, naik dari Rp801 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya, atau tumbuh 39,72% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel