Fokus di Segmen UMKM, Begini Cara BRI Dorong Pelaku Usaha Naik Kelas

Bisnis.com,22 Okt 2020, 15:14 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Salah satu kantor Bank BRI/bri.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Upaya pemerintah untuk menorong UMKM agar naik kelas masih menemui banyaak tantangan. Hal ini tampak dari rendahnya jumlah UMKM yang berada dis egmen usaha besar, yakni hanya 0,01%, jauh di bawah negara tetangga Malaysia sebesar 1,5%. Mayoritas atau 90% UMKM masih berada pada level mikro atau tradisional. Komposisi ini tidak banyak berubah dalam 10 tahun terakhir.

VP Micro Business Policy PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Fita Arisanti mengatakan diperlukan sinergi untuk meningkatkan produktivitas sehingga UMKM bisa naik kelas. Selain menyalurkan pembiayaan, BRI melakukan pemberdayaan kepada UMKM di level mikro untuk meningkatkan kapasitas usaha.

Level mikro masih mendominasi debitur perseroan untuk segmen UMKM. Jumlah debitur di mikro mencapai 9,5 juta dari sekitar 10 juta nasabah UMKM. Adapun, penyaluran kredit di segmen UMKM sekitar Rp500 triliun.

Selain menyalurkan pembiayaan, BRI melakukan pemberdayaan dengan menyiapkan infrastruktur pendukung seperti SDM yang didedikasikan untuk level mikro. Tercatat ada lebih dari 28.000 tenaga pemasar di level mikro, sebanyak 4.700 tenaga pemasar di level usaha kecil dan unit kerja sebanyak 6.000 outlet. BRI juga memiliki unit kerja di pasar basah sebanyak 2.500 outlet. Serta melakukan supervisi terhadap 54 Rumah BUMN.

Dalam penyaluran pembiayaan, BRI telah menyalurkan KUR BRI sampai dengan September 2020 sebesar Rp90,1 triliun kepada 3,30 juta debitur. Meski penyaluran kredit sempat mengalami perlambatan pada April dan Mei 2020, tetapi pihaknya melihat peningkatan penyaluran KUR dalam dua bulan terakhir.

"Penambahan penyaluran dalam dua bulan terakhir bisa mengindikasikan bahwa masih terdapat optimisme UMKM untuk bisa survive dalam kondisi pandemi Covid-19," katanya dalam webinar yang digelar LPPI, Kamis (22/10/2020).

Selain itu, BRI mengoptimalkan digitalisasi dalam proses bisnisnya sehingga bisa lebih cepat dan efisien. Perseroan juga tetap berkolaborasi dengan fintech lending maupun market place untuk memberikan pinjaman dengan proses bisnis secara digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini