Susahnya Genjot Serapan Tenaga Kerja, BKPM Harus Jemput Bola

Bisnis.com,23 Okt 2020, 17:24 WIB
Penulis: Jaffry Prabu Prakoso
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Serapan tenaga kerja dari investasi yang masuk ke Indonesia harus berbanding lurus. Jangan sampai sepenuhnya menggunakan teknologi.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa untuk menyerap tenaga kerja dari masuknya investasi tidak mudah. Timnya harus datang langsung ke perusahaan yang berminat investasi ke Indonesia.

“Kita sampaikan bahwa pekerjaan yang bisa diberikan kepada masnusia jangan diberikan ke teknologi. Ini tidak bisa dilakukan pendekatan di atas kertas,” katanya melalui konferensi virtual, Jumat (23/10/2020).

Bahlil menjelaskan bahwa upaya ini adalah sebagai tanggung jawab moral dari BKPM agar investasi yang masuk bisa menyerap tenaga kerja secara maksimal.

Berdasarkan data terbaru BKPM, realisasi investasi pemerintah di sepanjang kuartal III/2020 sebesar Rp209 triliun. Total tersebut menyerap sebanyak 295.387 tenaga kerja dari 45.726 proyek.

Sementara hingga September, serapan tenaga kerja mencapai 861.581 orang dari total target 1,2 juta. Realisasi investasinya sebesar Rp611,6 triliun atau naik 1,7 persen secara tahunan.

Bahlil menuturkan bahwa penyerapan tenaga kerja hingga September berasal 102.276 proyek investasi. Tiga bulan yang tersisa ini dia optimistis seluruh target pada 2020 bisa tercapai.

“BKPM membuat target berdasarkan data dan kondisi. Kami tidak bermaksud untuk over confidence,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini