Wapres Ma'ruf: Ekspor Produk Halal RI Kalah dari Brasil dan Australia

Bisnis.com,24 Okt 2020, 10:42 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat mengisi diskusi ekonomi dan perbankan syariah di era new normal / Setwapres

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyoroti belum optimalnya kontribusi produk halal Indonesia dalam pasar global. Menurut catatannya, volume ekspor produk halal Indonesia bahkan kalah dibandingkan Brasil dan Australia.

“Menurut laporan Global Islamic Economy Report, pada 2019 Brasil mengekspor makanan halal nomor satu senilai US$5,5 miliar, yang disusul Australia dengan nilai US$2,4 miliar,” kata Wapres dalam pidato sambutannya di webinar ‘Indonesia Menuju Pusat Halal Dunia’, Sabtu (24/10/2020).

Pada saat yang sama, kontribusi ekspor produk halal Indonesia baru mencapai 3,8 persen dari total pasar halal dunia. Adapun, pada 2018 konsumsi produk halal Indonesia sendiri mencapai US$214 miliar.

Jumlah ini setara dengan 10 persen dari total konsumsi produk halal global yang mencapai US$2,2 triliun. Ma’ruf menjelaskan kondisi ini mencerminkan posisi Indonesia yang lebih banyak mengimpor alih-alih menjadi produsen dan eksportir produk halal.

“Kita lebih banyak impor produk halal luar negeri. Indonesia hanya menjadi konsumen dan tukang stempel produk halal. Lebih dari 50 lembaga dunia memperoleh pengakuan dari Indonesia,” ujarnya.

Wakil Presiden mengemukakan Indonesia harus bisa mengambil peluang dari terus tumbuhnya konsumsi produk halal mengingat jumlah populasi muslim dunia yang terus meningkat.

Konsumsi produk halal global, kata Ma'ruf, diperkirakan menembus US$3,2 triliun pada 2024 dan populasi muslim bakal menembus 2,2 miliar jiwa pada 2030.

“Kita harus bersungguh-sungguh untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen dan eksportir produk halal terbesar di dunia. Dengan sumber daya yang kita miliki, saya percaya Indonesia punya peluang yang besar,” kata Wakil Presiden.

Untuk mencapai tujuan itu, Ma’ruf mengemukakan Indonesia telah menyiapkan sejumlah langkah strategis secara simultan dan kolaboratif lintas kementerian dan lembaga.

Langkah tersebut mencakup penguatan industri halal melalui kawasan industri khusus. Pengembangan industri ini diharapkan menarik investasi untuk menjadikan Indonesia global hub untuk produk halal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini