Tak Hanya Covid-19, Masyarakat Juga Harus Waspadai Penyakit Ini

Bisnis.com,26 Okt 2020, 18:49 WIB
Penulis: Oktaviano DB Hana
Juru Bicara Pemerintah Dokter Reisa Broto Asmoro di Kantor Presiden, Senin (21/9/2020) - Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyampaikan bahwa pneumonia, diabetes melitus, dan jantung menjadi penyakit penyerta terbanyak yang diderita pasien meninggal akibat Covid-19.

“Mohon diingat, Covid-19 bukanlah satu-satunya penyakit yang kita sedang hadapi sekarang. Masih ada yang lainnya yang butuh penanganan serius baik penyakit menular maupun yang tidak menular,” ujarnya dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (26/10/2020).

Data Kementerian Kesehatan hingga 24 Oktober 2020, menunjukkan dari 1.086 kasus meninggal dengan penyakit penyerta atau komorbid, sebanyak 347 kasus komorbid pneumonia, 203 hipertensi, Diabetes 187, dan jantung 120.

Dikutip dari laman resmi Pusat Krisis Kemenkes, pusatkrisis.kemkes.go.id, komorbid diabetes dan hipertensi bisa berujung fatal bagi pasien Covid-19 adalah karena dua jenis penyakit ini merupakan penyakit yang berhubungan dengan organ yang ada di seluruh tubuh.

Pada hipertensi, ketika tekanan darah memuncak akan menyebabkan darah yang mengalir ke seluruh tubuh membuat organ-organ rentan terhadap gangguan karena terkena tekanan yang tinggi.

Sementara itu pada diabetes, fluktuasi level gula darah dan komplikasinya tingkatkan kerentanan.

Walhasil, bukan hanya menerapkan protokol kesehatan yakni 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak), pola makan dengan kadar gula tinggi, garam, lemak, merokok, alkohol, serta pola hidup tidak sehat lainnya harus dihindari.

Dalam kesempatan yang sama, Reisa juga melaporkan bahwa jumlah kasus sembuh dari Covid-19 dan pasien yang selesai isolasi di Indonesia mencapai 317.672 orang, dengan tingkat kesembuhan 80,51 persen. Rasio tersebut diklaim jauh di atas angka dunia.

Dia menjelaskan bahwa hal itu juga menunjukkan recovery rate atau rasio kesembuhan nasional tersebut meningkat drastis jika dibandingkan dengan satu minggu sebelumnya yang mencapai 78,85 persen.

“Tingkat kesembuhan ini pun jauh di atas rata-rata dunia [yang mencapai 73,60 persen]. Presitasi ini sebaiknya kita pertahankan bersama,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini