Kinerja Tertekan Harga Komoditas, Ini Fokus United Tractors (UNTR)

Bisnis.com,26 Okt 2020, 19:36 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Petugas memeriksa truk di sela-sela serah terima armada terbaru PT United Tractors Tbk. kepada Puninar Group di Jakarta, Senin (28/8)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com,JAKARTA — Harga komoditas serta melambatnya aktivitas di berbagai lintas sektor menjadi penekan utama kinerja PT United Tractors Tbk. pada kuartal III/2020.

United Tractors melaporkan pendapatan bersih konsolidasian Rp46,5 triliun per 30 September 2020. Realisasi itu turun 29 persen dari Rp65,6 triliun pada kuartal III/2019.

Sejalan dengan penurunan pendapatan, laba bruto perseroan turun sebesar 37 persen dari Rp16,2 triliun menjadi Rp10,2 triliun pada kuartal III/2020. Kondisi itu membuat laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun sebesar 38 persen menjadi Rp5,3 triliun per 30 September 2020.

Corporate Secretary United Tractors Sara K. Loebis mengungkapkan faktor yang menekan kinerja keuangan perseroan pada kuartal III/2020 adalah harga komoditas yang masih lemah. Selain itu, terjadi perlambatan aktivitas lintas sektor karena pandemi Covid-19.

“Fokus kami masih sama yaitu mendukung operasi customer melalui layanan product support agar tetap produktif dan optimal,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (26/10/2020).

Sara mengaku tidak ada langkah khusus yang ditempuh untuk mendongkrak kinerja keuangan pada sisa tahun ini. Menurutnya, kegiatan operasional dijalankan sesuai rencana hingga akhir tahun.

UNTR melaporkan penurunan harga komoditas dan penurunan aktivitas di semua sektor pengguna alat berat berdampak terhadap berkurangnya permintaan alat berat. Volume penjualan alat berat komatsu susut 54 persen menjadi 1.191 unit sampai dengan September 2020.

Di sisi lain, unit usaha perseroan di bidang kontraktor penambahan yang dijalankan melalui PT Pamapersada Nusantara (PAMA) membukukan pendapatan bersih Rp22,1 triliun per 30 September 2020. Realisasi itu turun 26 persen dibandingkan dengan Rp30,01 triliun periode yang sama tahun lalu.

Adapun, UNTR mencatat kontribusi dari masing-masing unit usaha pada kuartal III/2020 yakni mesin konstruksi 22 persen, kontraktor penambangan 48 persen, pertambangan batu bara 16 persen, pertambangan emas 12 persen, dan industri konstruksi 2 persen terhadap total pendapatan bersih konsolidasian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini