Stimulus Belum Jelas dan Pernyataan WHO Bikin Wall Street Amblas

Bisnis.com,26 Okt 2020, 20:58 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) merosot seiring dengan kecemasan terkait peningkatan kasus virus corona (Covid-19) di Eropa. Hal itu diperkirakan akan melemahkan prospek ekonomi global dan kesepakatan stimulus sebelum pemilihan umum di AS buyar.

Dilansir dari Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,49 persen sedangkan indeks Nasdaq Composite turun 0,48 persen. Adapun indeks S&P 500 juga melemah 0,69 persen.

Saham emiten energi dan material termasuk yang berkinerja buruk di indeks S&P 500. Saham Boeing Co dan Lockheed Martin Corp turun setelah China mengancam bakal memberikan sanksi setelah menjual senjata senilai US$1,8 miliar ke Taiwan.

Pelaku pasar disebut tetap fokus pada prospek kesepakatan stimulus AS sebelum pemilihan presiden digelar pada 3 November 2020 mendatang.

Sementara itu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan beberapa negara di belahan bumi utara bakal menghadapi momen berbahaya setelah kasus infeksi di AS mencapai rekor untuk hari kedua.

Sentimen di pasar saham menurut Kepala Strategi Swissquote Bank SA Peter Rosenstreich cenderung labil. "Kekhawatiran seputar pandemi Covid-19 dan stimulus fiskal AS mendominasi pasar," ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg.

Di Washington, Ketua House of Representative AS Nancy Pelosi mengatakan dia menunggu tawaran bantuan lain dari Menteri Keuangan Steven Mnuchin. Di dan Kepala Staf Gedung Putih mark Meadows sebelumnya saling tuding dan membuat perkembangan stimulus menjadi simpang siur.

Berikut perkembangan pasar terkini

Saham

Mata Uang

Obligasi

Komoditas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini