Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah membukukan kenaikan laba bersih tahun berjalan sebesar 84,3% pada kuartal III/2020 dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi Rp1,23 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada Harian Bisnis Indonesia, Selasa (27/10/2020), perolehan kenaikan laba Bank Jateng tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 12,43% secara year on year (yoy) menjadi Rp3 triliun. Pada periode yang sama, Bank Jateng juga berhasil menekan beban operasional sebesar 8,77% menjadi Rp1,6 triliun.
Penyaluran kredit Bank Jateng juga naik 3,71% pada kuartal III/2020 dibandingkan posisi akhir tahun lalu (year to date/ytd) menjadi Rp47,65 triliun. Pertumbuhan kredit ini juga diikuti dengan kenaikan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) kredit sebesar 82,22% (ytd) jadi Rp1,89 triliun. Meskipun demikian, secara konsolidasi, aset Bank Jateng tetap tumbuh 20,21% ytd menjadi Rp86,38 triliun.
Penghimpunan dana pihak ketiga berupa giro, tabungan, dan deposito masing-masing tumbuh 37,13% (ytd), 6,42% (ytd), dan 85,04% (ytd) pada kuartal III/2020. Nilai giro pada kuartal III/2020 adalah Rp14,59 triliun, tabungan Rp21,06 triliun, dan deposito Rp34,91 triliun.
Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) Bank Jateng pada kuartal III/2020 adalah sebesar 3,71% (gross) dan 0,97% (net). Rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) masih sangat longgar yakni tercatat sebesar 71,53% dengan net interest margin (NIM) 5,82%.
Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Bank Jateng pada kuartal III/2020 adalah sebesar 74,09% yang menunjukkan bahwa perusahaan cukup efisien.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel