Kredit Masih Tumbuh 4,2 Persen, Ini Strategi Penyaluran Kredit BNI 2021

Bisnis.com,27 Okt 2020, 14:20 WIB
Penulis: Ni Putu Eka Wiratmini
Sejumlah warga beraktivitas menggunakan sepeda di depan gedung BNI, Jakarta. /Dokumen BNI

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk. akan memprioritaskan penyaluran kredit di segmen korporasi pada tahun dengan dengan fokus pada top corporate name.

Sebelumnya, per akhir kuartal III/2020, penyaluran kredit BNI tumbuh 4,2% dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy), menjadi Rp582,4 triliun. Kredit juga terpantau tumbuh 4,6% pada kuartal III/2020 jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu (year to date/ytd).

Hanya saja, pertumbuhan kredit tersebut juga diikuti dengan naiknya rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) sebesar 3,6% (gross) dari posisi periode sama tahun lalu yang sebesar 1,8%.

Direktur IT dan Operasi BNI Y.B. Hariantono mengatakan perseroan akan terus menyalurkan kredit untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN). BNI akan melakukan pertumbuhan secara selektif dan prudent dengan memperhatikan track record debitur.

Selain memprioritaskan segmen korporasi yang merupakan top corporate name dalam menyalurkan kredit, BNI juga akan tetap mendorong penyaluran ke segmen kecil dan UMKM melalui KUR. Di segmen konsumer, akan ditopang kredit pemilikan rumah dan payroll.

"Prioritas kami di segmen korporasi, dengan top corporate name. Pertumbuhan kredit pada segmen kecil akan difokuskan ke KUR dan kredit UMKM. sedangkan KPR dan payroll akan jadi pendorong di segmen konsumer," katanya dalam paparan kinerja kuartal III/2020, Selasa (27/10/2020).

Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies mengatakan adanya pandemi tidak menjadi halangan bagi pertumbuhan penyaluran KPR melalui BNI Griya. Pada kuartal III/2020, penyaluran KPR tumbuh 5,6% (yoy) yang dinilai berada di atas rata-rata industri.

Menurutnya, sejumlah segmen KPR juga masih berpeluang untuk disalurkan KPR seperti rumah dengan harga di bawah Rp500 juta dan KPR subsidi.

"Kami mendalami data analytic terkait potensi sektor dan segmen mana yang masih berpeluang, segmen fix income menengah ke bawah dan harga rumah di bawah Rp500 juta dan KPR subsidi," sebutnya.

BNI pun telah menyiapkan strategi agar penyaluran KPR tetap dapat tumbuh dengan pengajuan kredit secara digital tanpa harus ke luar rumah. BNI juga berikan relakasasi program berupa cukup membayar bunga selama dua tahun sehingga cicilan menjadi semakin ringan.

"Kami juga kerja sama dengan pemasaran digital melalui media daring market place, kami fokus memang semua melalui online. Ke depan akan kita optimalkan digital channel kolaborasi dengan acara virtual seperi expo online," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini