Segmen Korporasi Tetap Jadi Tumpuan Pertumbuhan BCA Hingga Akhir 2020

Bisnis.com,27 Okt 2020, 21:25 WIB
Penulis: Ni Putu Eka Wiratmini
Nasabah melakukan transaksi lewat mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (28/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Penyaluran kredit ke sektor korporasi tetap akan menjadi tumpuan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) untuk tumbuh hingga akhir tahun nanti.

BBCA selama kuartal III/2020 telah menyalurkan kredit senilai Rp581,9 triliun, turun 0,6 % (yoy). Penyaluran tersebut ditopang oleh kredit korporasi yang tumbuh 8,6% (yoy) menjadi Rp252,0 triliun.

Hanya saja, kredit komersial dan UMKM tercatat turun 4,9% (yoy) menjadi Rp182,7 triliun. Pada portofolio kredit konsumer, KPR turun 3,1% (yoy) menjadi Rp89,3 triliun dan KKB turun 19,3% (yoy) menjadi Rp38,6 triliun. Saldo outstanding kartu kredit juga turun 18,5% (yoy) menjadi Rp10,9 triliun. Secara total, portofolio kredit konsumer turun 9,4% (yoy) menjadi Rp141,7 triliun.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja mengatakan sejumlah korporasi masih memiliki daya tahan tinggi terhadap pandemi sehingga tetap bisa bertumbuh. Apalagi, ada sejumlah sektor kredit korporasi terutama proyek pemerintah yang bergerak di bidang infrastruktur tetap melakukan aktivitas.

"Korporasi tahun depan, secara umum, harapan utama dari korporasi, sekali lagi saya katakan itu ekspektasi dan antisipasi ke depan, apakah kenyataan betul seperti itu atau tidak kita harus bersabar," katanya dalam paparan kinerja kuartal III/2020, Senin (26/10/2020).

Direktur BCA Vera Eve Lim mengatakan kredit korporasi tetap akan menjadi driver pertumbuhan perseroan selama sembilan bulan pertama 2020. Setelah tumbuh sebesar 8,6% (yoy) atau hampir 9% (yoy), BCA memproyeksi pertumbuhan kredit korproasi akan sebesar 10% sampai dengan 12% hingga akhir tahun nanti.

Sementara itu, segmen lain, memang estimasinya akan mengalami penurunan sesuai denga kondisi saat ini. Termasuk di dalamnya kredit konsumer yang turun 9,4% (yoy). Penurunan kemungkinan akan berlanjut menjadi 12% hingga 14% pada akhir tahun nanti. "Ini bisa dimengerti, karena demand KPR maupun mobil belum pulih dibandingkan dengan sebelumnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini