2020 Bakal Menjadi Pemilu Termahal di AS?

Bisnis.com,28 Okt 2020, 12:31 WIB
Penulis: Zufrizal
Joe Biden dan Donald Trump bersaing keras meraup suara terbanyak di Pilpres AS 2020./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Pemilu di Amerika Serikat cenderung menjadi urusan yang sangat mahal dan kontes tahun ini juga demikian. Faktanya, Pemilu 2020 sedang dalam perjalanan untuk menghapus catatan pengeluaran sebelumnya, menurut analisis dari The Center For Responsive Politics.

Total biaya kontes pemiihan umum tahun ini diproyeksikan berada di bawah US$11 miliar, jauh lebih tinggi daripada tiga pemilu sebelumnya.

Ketika disesuaikan dengan inflasi, seperti dikutip dari www.forbes.com, Selasa (27/10/2020), Pemilu 2020 ditetapkan 50 persen lebih mahal daripada acara pada 2016.

Estimasi tersebut didasarkan pada berapa banyak pengeluaran yang terjadi sejauh ini dan jumlah pengeluaran yang terlihat pada siklus sebelumnya hingga saat ini.

Analisis menunjukkan bahwa baik Pemilu 2016 maupun 2012 menelan biaya sekitar US$7 miliar disesuaikan dengan inflasi, sedangkan kontes Pemilu 2008 memiliki tingkat pengeluaran yang sedikit lebih rendah yakni US$6,3 miliar.

Center For Responsive Politics mengaitkan lonjakan pengeluaran tahun ini dengan rekor tingkat pemberian dolar dalam jumlah kecil dan antusiasme yang luar biasa di antara pendukung dari kedua sisi spektrum politik.

Wanita juga menyumbangkan lebih banyak uang untuk kampanye politik daripada sebelumnya, sebuah tren yang muncul selama paruh waktu 2018 sebelum berlanjut ke 2020.

Wanita menyumbang US$1,3 miliar pada 2016 dan bertumbuh menjadi US$1,7 miliar dalam siklus saat ini.

Kontribusi besar-besaran dari para pendonor kaya dan dana miliaran dolar Michael Bloomberg yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk Gedung Putih juga berkontribusi pada tingkat pengeluaran yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Zufrizal
Terkini