Anak Muda AS Malas Pakai Masker, Gara-Gara Informasi Covid-19

Bisnis.com,28 Okt 2020, 17:25 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi-Petugas medis memasukkan sampel tes usap seorang pasien dalam kunjungan pemeriksaan kesehatan ke rumah-rumah di New York, AS, Selasa (4/8/2020)./Bloomberg-Angus Mordant

Bisnis.com, JAKARTA - Penyampaian pesan yang jelas sangat penting dalam mencegah terus menyebarnya wabah Covid-19.

Pesan yang tak jelas justru bisa membuat upaya pencegahan penyebaran Covid-19 gagal bahkan bisa terjadi hal yang sebaliknya. 

Survei terbaru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (CDC) menyampaikan bahwa penggunaan masker di AS meningkat seiring memburuknya pandemi Covid-19. Namun, apabila peningkatan itu dibedah, terungkap bahwa kelompok usia 18-29 tahun cenderung ogah mengenakan masker.

Menurut data CDC yang diperoleh dari 2000 sampel sepanjang April-Juni, angka penggunaan masker untuk kelompok usia 18-29 tahun meningkat dari 69,6 persen menjadi 86,1 persen.

Sementara penggunaan masker untuk kelompok usia 60 tahun ke atas meningkat dari 83,7 persen menjadi 92,4 persen.

Dengan kata lain, orang tua cenderung lebih patuh dibanding anak muda.

"Temuan tersebut menggarisbawahi pentingnya pesan yang jelas, tegas, dan ditujukan langsung kepada kelompok muda. Hal itu untuk mengubah perilaku mereka," ujar rekomendasi CDC, seperti dikutip Tempo.co dari kantor berita Al Jazeera, Rabu (28/10/2020).

Dalam analisisnya, CDC menduga perbedaan perilaku tersebut diakibatkan pesan bahwa orang tua cenderung lebih mudah tertular Covid-19.

Padahal, kata CDC, warga usia muda pun mudah tertular Covid-19. Perbedaan antara kedua kelompok usia tersebut lebih kepada kemungkinan menderita komplikasi yang lebih parah.

CDC menyarankan warga muda Amerika untuk mulai menggunakan masker agar pandemi Covid-19 lebih terkendali ke depannya. Di sisi lain, juga untuk melindungi kelompok usia yang lebih tua karena berpotensi mengalami komplikasi akibat Covid-19.

"Kelompok usia yang lebih tua lebih khawatir terhadap pandemi Covid-19 karena potensi dampaknya terhadap kesehatan mereka," ujar laporan CDC.

Apa yang disarankan CDC kontras dengan apa yang dilakukan Presiden Amerika Donald Trump.

Trump cenderung lebih 'santai' dalam mengenakan masker, bahkan setelah sempat tertular Covid-19.

Ketika pulang dari perawatan akibat Covid-19, Trump malah melepas masker di hadapan para pendukungnya, mengklaim dirinya kebal, dan mendorong masyarakat untuk tidak takut keluar dari rumah.

Per hari ini, Amerika tercatat memiliki 9 juta kasus Covid-19 atau satu juta lebih banyak dibanding India yang duduk di peringkat kedua.

Jumlah korban meninggal di sana kurang lebih 232 ribu, sementara jumlah pasien yang sembuh ada 5,8 juta orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini