Genjot Ekonomi Syariah, ISEF Target Lahirkan Pengusaha Milenial Baru

Bisnis.com,28 Okt 2020, 17:06 WIB
Penulis: Jaffry Prabu Prakoso
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memberikan keterangan pers melalui streaming di Jakarta, Selasa (24/3/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Industri syariah terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Sayangnya, sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar, Indonesia belum memanfaatkan itu.

Berbagai upaya dilakukan, salah satunya dengan mengadakan festival ekonomi syariah atau Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang akan diadakan mulai 27 Oktober hingga 31 Oktober 2021.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan bahwa ada beberapa target yang dicapai melalui agenda tersebut.

Pertama adalah pemberdayaan ekonomi syariah. Di situ ingin membentuk ekosistem rantai nilai halal di sektor pertanian, fesyen berkelanjutan, makanan sehat dan organik, pariwisata ramah muslim, termasuk pemberdayaan ekonomi muslim pesantren.

“Lalu tersedia kawasan industri halal di Cikande Halal Valley dan kemunculan entrepreneur milenial baru seperti isyefpreneur, hijrahpreneur, dan santripreneur,” katanya pada sambutan ISEF 2020 melalui virtual, Rabu (28/10/2020).

Perry menjelaskan bahwa yang kedua adalah penguatan keuangan syariah. Targetnya yaitu sukuk sebagai unggulan instrumen keuangan komersial.

“Juga Islamic sosial finance sebagai sumber pembiayaan ekonomi baru atau wakaf produktif,” jelasnya.

Dalam memperkuat ekonomi syariah, pemerintah telah menandatangani conditional merger agreement (CMA) yaitu menggabungkan Mandiri Syariah, BRI Syariah, dan BNI Syariah. Diharapkan bank hasil penyatuan itu beroperasi pada Februari 2021.

Bank syariah baru akan mempunyai aset sebesar Rp225 triliun dengan 1.200 kantor cabang. Pada 2025 asetnya menjadi Rp350 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini