Pembahasan Stimulus Buntu, Wall Street Terkoreksi Dua Sesi Beruntun

Bisnis.com,28 Okt 2020, 04:24 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Tanda Wall Street tampak di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah dua hari beruntun seiring dengan harapan persetujuan paket stimulus sebelum pemilu buyar.

Dilansir dari Bloomberg, indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average ditutup melemah masing-masing 0,30 persen dan 0,80 persen. Dalam perdagangan Selasa (27/10/2020), hampir empat saham turun untuk setiap satu saham yang naik. 

Wall Street sebetulnya punya harapan untuk terhindar dari koreksi berkat kenaikan saham-saham teknologi. Namun, itu saja ternyata tidak cukup.

Saham-saham teknologi menguat setelah Advanced Micro Devices Inc mengumumkan akuisisi senilai US$35 miliar. Saham Xilink Inc juga melonjak setelah setuju untuk diakuisisi AMD. 

Saham Amazon.com Inc dan Apple Inc juga naik karena pelaku pasar tengah mencari perusahaan yang masih moncer selama penerapan lockdown.

Bursa saham terpukul dalam beberapa pekan terakhir,dipicu spekulasi terkait kemungkinan persetujuan paket stimulus fiskal. Dengan waktu pemilihan umum tinggal menghitung jari, hampir tidak ada kemungkinan paket stimulus disetujui parlemen. 

Maka, investor kini beralih untuk mencari sentimen dari kesehatan perusahaan di AS. Namun, pagebluk virus corona ternyata malah semakin ganas. Data menunjukkan, jumlah rawat inap naik 10 persen dalam seminggu terakhir di 32 negara bagian.

"Jumlah kasus Covid dan rawat inap terus meningkat dan ini akan terus dipantau karena investor mengukur kemungkinan langkah-langkah mitigasi yang lebih ketat," kata Yousef Abbasi, ahli strategi pasar global di StoneX.

Di lain pihak, Andrew Slimmon, manajer portofolio senior di Morgan Stanley Investment Management, mengatakan dia tidak terkejut dengan penurunan saham baru-baru ini. Namun, dia memperkirakan kinerja saham akan naik pada tahun depan, siapapun yang memenangkan pemilu.

Berikut perkembangan pasar terkini

Saham

Mata Uang

Obligasi

Komoditas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini