Tips Melihat Tren Bisnis bagi Millenial Ala Ketua Kadin

Bisnis.com,28 Okt 2020, 15:40 WIB
Penulis: Newswire
Tangkapan layar - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Roeslani dalam talkshow daring di Jakarta, Rabu (28/10/2020). ANTARA/Aji Cakti

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Roeslani membagikan tips kepada generasi milenial untuk cermat dalam melihat siklus tren bisnis.

"Memang di setiap bisnis itu pasti ada siklusnya, mulai dari awal, puncak hingga turunnya pasti ada masa siklusnya. Bagaimana kita bisa melihat masa siklus ini," kata Rosan dalam talkshow daring, dikutip dari Antara, Rabu (28/10/2020).

Rosan mengemukakan pelaku usaha khususnya pemula harus berhati-hati. Tetapi yang patut diperhatikan, jika ada tren suatu usaha biasanya semua orang masuk ke situ. Alhasil, siklusnya sudah mencapai puncak sehingga mungkin akan terjadi penurunan.

Dengan demikian pelaku usaha mesti melihat apakah tren ini baru di fase awal, mulai mencapai puncak, atau bahkan sudah mulai memasuki fase siklus penurunan.

"Jadi tidak serta merta kalau lagi tren semua orang masuk ke bisnis tersebut. Mesti pintar-pintar dalam melihat tren," ujarnya.

Rosan mengakui bahwa dirinya lebih banyak memilih bisnis yang tidak tren tetapi dengan prospek masih terbuka. Satu lagi, dia menyebut pelaku usaha harus bersabar dalam melakukan bisnis.

"Yang paling penting kita sebagai seorang pengusaha harus berani melangkah, mengambil risiko. Kalau pengusaha tidak berani melangkah lebih baik jangan menjadi pengusaha. Pengusaha itu memang harus berani mengambil risiko," ujarnya.

Dia menyampaikan bahwa kegagalan adalah bagian dari suatu proses untuk menuju suatu keberhasilan.

"Jadi ini harus dijaga, jangan sampai berpikiran pendek ingin cepat besar usahanya, cepat untung, semuanya harus melalui proses," katanya.

Menurutnya, pengusaha harus bisa menikmati proses dari bisnis itu sendiri karena naik turunnya bisnis adalah bagian dari menuju suatu kedewasaan dan keberhasilan.

"Yang penting enjoy, niatnya baik, dan jangan mudah menyerah. Kalau mudah menyerah lebih baik tidak perlu menjadi pengusaha, karena pastinya kita semua menghadapi keberhasilan dan kegagalan, semuanya mulai dari pelaku usaha kecil sampai dengan besar pasti mengalami hal tersebut," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini