OJK: Kinerja BPR di Sumbar Tetap Tumbuh di Tengah Pandemi

Bisnis.com,28 Okt 2020, 19:55 WIB
Penulis: Ropesta Sitorus
Karyawan menjawab telepon di Call Center Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Senin (30/12/2019). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja bank perkreditan rakyat (BPR) di wilayah Sumatra Barat masih  tetap tumbuh di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

"Pada Agustus 2019 total aset BPR konvensional dan syariah di Sumbar mencapai Rp1,95 triliun, pada Agustus 2020 menjadi Rp2,04 triliun atau naik sebesar Rp90 miliar," kata Kepala OJK perwakilan Sumbar Misran Pasaribu di Padang, Rabu (28/10/2020).

Menurutnya,  peningkatan total aset BPR terjadi karena peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp40 miliar dari Rp1,53 triliun menjadi Rp1,57 triliun.

"Selain itu kredit yang disalurkan juga meningkat sebesar Rp60 miliar dari Rp1,48 triliun menjadi Rp1,58 triliun," kata dia.

Kualitas pembiayaan yang disalurkan masih perlu perbaikan karena rasio kredit bermasalah mencapai 10,05 persen. Angka ini sebenarnya sudah turun dibandingkan periode yang sama pada 2019 yang mencapai 12,68 persen.

Misran menyebutkan angka rasio kredit bermasalah BPR di Sumbar berada di atas rata-rata nasional yang tercatat sebesar 8,37 persen.

Sementara itu rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) atau perbandingan antara volume kredit yang disalurkan dengan jumlah penerimaan dana relatif baik yaitu 84,23 persen atau di bawah angka nasional 109,48 persen.

"Artinya BPR di Sumbar masih memiliki ruang untuk menyalurkan kredit, "ujarnya.

Di sisi lain, pangsa pasar BPR di Sumbar terhadap nasional terbilang kecil untuk aset hanya 1,2 persen, kredit 1,28 persen dan dana pihak ketiga 1,42 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini