Covid-19 Terus Bikin Waswas, Wall Street Anjlok

Bisnis.com,29 Okt 2020, 06:03 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup di zona merah pada perdagangan Rabu (28/10/2020) karena meningkatnya infeksi virus corona dan penerapan lockdown menambah kekhawatiran efek pandemi terhadap perekonomian.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 ditutup anjlok 3,53 persen ke level 3.271,03, penurunan terbesar sejak Juni 2020 di tengah lonjakan rawat inap Covid-19, terutama di Midwest.

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 3,43 persen ke level 26.519,95 dan indeks Nasdaq Composite ditutup melemah 3,73 persen ke level 11.004.

Saham sektor energi merosot seiring dengan penurunan harga minyak. Saham teknologi juga mencatat penurunan terburuk, tertekan saham Microsoft Corp setelah merilis perkiraan yang mengecewakan.

Bursa saham AS dan Eropa kompak turun 5 persen pekan ini menyusul lonjakan kasus virus corona, ditambah dengan gagalnya anggota parlemen menyetujui paket stimulus ekonomi sebelum 3 November.

Analis juga memperingatkan peningkatan volatilitas menjelang pemilihan presiden dan setelahnya.

“Kami jelas menghadapi ketidakpastian pemilihan. Kemudian jelas laju infeksi Covid-19 meningkat,” kata Lori Heinel, wakil kepala investasi global di State Street Global Advisors, seperti dikutip Bloomberg.

Sementara itu, minyak mentah turun tajam karena kekhawatiran infeksi yang mengamuk akan melemahkan permintaan. Dolar AS melonjak dan emas merosot.

Di Asia, saham bernasib lebih baik. Indeks MSCI Asia Pasifik turun tipis, dan pasar di Korea Selatan dan Shanghai membukukan penguatan.

Di China, indikator yang dipantau oleh Bloomberg menunjukkan pemulihan terus menunjukkan sinyal beragam namun tetap stabil di bulan Oktober.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini