Bisnis.com, JAKARTA — ANZ telah melaporkan laba bersih setahun penuh yang berakhir pada 30 September turun 40 persen menjadi US$3,58 miliar.
Meskipun profitabilitasnya menurun, ANZ berencana untuk membagikan dividen kepada pemagang saham sebesar 35 sen per saham.
Bank tersebut mengatakan bahwa anjloknya laba bersih tersebut terseret oleh "biaya penurunan nilai kredit" senilai US$2,74 miliar karena dampak Covid-19.
Angka itu merupakan lonjakan besar dibandingkan dengan penurunan nilai tahun sebelumnya sebesar US$795 juta.
ANZ mengatakan bahwa angka itu juga termasuk penurunan nilai paruh pertama dari asosiasinya di Asia, termasuk AmBank Malaysia dan PT Bank Pan Indonesia, dengan ANZ tercatat sebagai pemegang saham utama.
"Kami tidak pernah bisa meramalkan tahun 2020, tahun yang dimulai dengan kebakaran hutan yang menghancurkan di Australia dan gelombang pandemi yang berlanjut hari ini," kata kepala eksekutif ANZ Shayne Elliott seperti dikutip dari www.abc.net.au, Kamis (29/10/2020).
"Meskipun kami masih belum bisa memprediksi arahnya, kami tetap yakin kami bisa mengatasi dampaknya."
Dalam sebuah pernyataan, bank mengatakan bahwa mereka telah menunda pembayaran sekitar 95.000 dari lebih dari 1 juta hipotek selama pandemi.
Lebih dari separuh peminjam kredit rumah tersebut telah mengakhiri pengaturan penangguhan mereka atau memberi tahu ANZ apa yang akan mereka lakukan ketika keringanan pembayaran pinjaman berakhir.
Sebanyak 79 persen dari mereka akan kembali ke pembayaran penuh, 20 persen meminta perpanjangan kembali, dan 1 persen sisanya telah merestrukturisasi pinjaman mereka atau mencari dukungan tambahan.
ANZ juga melihat transaksi di rekening pelanggannya, dan mengatakan 80 persen dari mereka memiliki "pendapatan yang stabil atau meningkat".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel