Penjualan Avtur Selama Libur Panjang di Kota-Kota Ini Meningkat

Bisnis.com,30 Okt 2020, 15:01 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
Aktivitas pekerja di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Jumat (25/5/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) mencatat adanya kenaikan penjualan bahan bakar minyak jenis avtur selama periode libur panjang pada pekan ini.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial, dan Trading Pertamina Putut Andriatno menjelaskan bahwa penjualan avtur pada Rabu (28/10/2020) hingga Kamis (29/10/2020) telah mengalami peningkatan. Peningkatan terjadi di bandar udara kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan.

Putut menjelaskan bahwa rata-rata penjualan avtur pada Oktober 2020 adalah sebesar 5.989 kiloliter (kl) per hari. Realisasi penjualan pada Rabu yakni 6.956 kl per hari, sedangkan pada Kamis sebanyak 6.314 kl per hari.

"Kami melihat dari sisi realisasi avtur selama liburan, realisasinya ada peningkatan sekitar 16,4 persen dibandingkan dengan rata-rata Oktober," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (30/10/2020).

Sebelumnya, VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan bahwa pihaknya telah mengantisipasi adanya peningkatan konsumsi BBM selama libur panjang. Untuk jenis BBM mulai dari Pertaseries, Dexseries, Premium, dan Solar, ketahanan stok secara nasional rata-rata di atas 31 hari, sedangkan untuk LPG di atas 18 hari.

Selain itu, pihaknya mempersiapkan adanya peningkatan permintaan avtur seiring dengan meningkatnya aktivitas penerbangan selama libur panjang.

"Untuk melayani masyarakat yang memanfaatkan moda transportasi udara, Pertamina menjamin stok avtur sangat aman dengan coverage day hingga 66 hari atau sekitar 386.000 kl," jelasnya.

Dia mengatakan bahwa secara nasional tren konsumsi avtur mulai meningkat walau belum secara signifikan. Per Oktober 2020, stok avtur yang ada di Pertamina masih berada di level 70 hari.

"Oktober ini masih kurang dari 10 persen peningkatannya dibanding September. Namun kalau dibanding rata-rata normal sebelum pandemi masih jauh, lebih dari 60 persen dropnya," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Zufrizal
Terkini