Slovakia Berlakukan Tes Covid-19 Massal, Militer Pun Turun Tangan

Bisnis.com,31 Okt 2020, 13:59 WIB
Penulis: Muhammad Khadafi
Bendera Slovakia/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Slovakia akan melakukan tes Covid-19 kepada seluruh warga berumur lebih dari 10 tahun. Program ini akan melibatkan militer dan rencananya dilakukan selama tiga pekan.

Proyek percontohan dilakukan pekan lalu di empat wilayah selama tiga hari. Pengujian massal lebih lanjut akan dilakukan mulai dari akhir pekan ini dan selanjutnya menargetkan melakukan tes kepada 4 juta orang dewasa.

Mengutip The Guardian, tentara akan membantu 20.000 staf medis yang bekerja di ribuan lokasi pengujian. Hasil akan diberikan dalam waktu 30 menit setelah sampel diambil.

Masyarakat yang dinyatakan positif akan memiliki piilihan untuk karantina selama 10 hari di rumah atau di fasilitas yang telah disedikan oleh pemerintah. Mereka yang tidak mau ikut tes antigen wajib isolasi mandiri di rumah atau denda 1.485 poundsterling atau sekitar Rp2,8 juta dengan asumsi kurs Rp18.888.

Setiap warga Slovakia yang telah mengikuti tes akan menerima sertifikat. Nantinya sertifikat tersebut akan berguna saat ada pemeriksaan yang akan dilakukan polisi.

Sementara itu para menteri Slovakia mengatakan bahwa rumah sakit di negara tersebut telah berada di ambang kehancuran dalam beberapa pekan ke depan. Pasalnya jumlah infeksi naik tajam pada kuartal III/2020, setelah sebelumnya melewati gelombang pertama, pada kuartal II dengan relatif aman.

Slovakia mencatat 2.785 kasus baru pada Rabu (28/10/2020) waktu setempat. Angka tersebut lebih dari 10 kali lipat dengan capaian bulanan pada September.

Adapun Perdana Menteri, Igor Matovic mengatkaan bahwa pemimpin Uni Eropa telah melakukan diskusi mengenai penanganan Covid-19. Presiden dewan Eropa, Charles Michel, yang memimpin pertemuan tersebut mengatakan bahwa tes cepat akan berguna untuk memperluas pengujian dan dapat segera melakukan isolasi kepada warga yang terinfeksi.

Negara yang telah sukses melakukan hal tersebut dapat berbagi hasil dari strategi itu. Dengan demikian negara lain di Eropa dapat meniru dan mengadopsi kebijakan serupa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini