Wall Street Terkoreksi Selama Sepekan Terakhir, Penurunan Terburuk Sejak Maret

Bisnis.com,31 Okt 2020, 06:39 WIB
Penulis: Ropesta Sitorus
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat kembali mengalami kontraksi dalam penutupan perdagangan pekan ini dipicu aksi jual saham-saham teknologi.

Dilansir Bloomberg Sabtu (31/10/2020), Wall Street mencatatkan penurunan mingguan terbesar sejak Maret, setelah pendapatan dari perusahaan teknologi terbesar mengecewakan investor karena kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi akan mengurangi laba.

Indeks Nasdaq 100 turun sekitar 2,6% setelah penjualan iPhone Apple Inc. dan pertumbuhan pengguna Twitter Inc. meleset dari perkiraan, meskipun induk Google Alphabet Inc. melonjak setelah melaporkan rebound dalam periklanan.

Indeks S&P 500 terkoreksi 5,6% selama lima hari terakhir, kerugian terburuk dalam seminggu menjelang pemilihan presiden. Imbal hasil Treasury sepuluh tahun melonjak ke level tertinggi sejak Juni.

Saham-saham teknologi anjlok setelah sempat mengalami kenaikan yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini, menambah volatilitas yang kemungkinan akan tetap meningkat menuju pemilihan AS pekan depan.

Ekuitas global membukukan penurunan mingguan terburuk sejak Maret karena langkah-langkah lockdown di beberapa negara dan kurangnya kesepakatan tentang stimulus AS merusak sentimen. Di sisi lain, jumlah kasus virus corona di AS juga baru saja mencetak rekor harian yakni sebanyak 89.000 kasus positif Covid-19.

"Tindakan hari ini adalah pengingat betapa pasar bisa berubah-ubah," kata Yousef Abbasi, ahli strategi pasar global di StoneX. “Penghasilannya sendiri tidak buruk, tetapi pasar telah menghargai teknologi hingga hampir sempurna.”

Berikut adalah perkembangan pergerakan pasar utama:

Saham

Mata Uang

Obligasi

Komoditas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini