Bisnis.com, MEDAN- PT Bank Mestika Dharma Tbk. (BBMD) bukukan laba bersih senilai Rp214,4 miliar hingga kuartal III/2020. Apabila dibandingkan dengan jumlah laba pada kuartal yang sama tahun 2019 sebesar Rp211,3 miliar, perolehan tersebut tumbuh 1,4 persen secara year on year (yoy).
Berdasarkan laporan keuangan BBMD yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia pada 27 Oktober 2020 lalu, pembentukan laba tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga yang dibarengi dengan penurunan beban bunga serta kenaikan pendapatan lain-lain dan pendapatan non-operasional.
Total nilai pendapatan bunga perseroan mengalami kenaikan dari Rp795,75 miliar pada September 2019 menjadi Rp837,54 miliar per akhir September 2020. Sementara itu, beban bunga dapat ditekan dari Rp267,37 miliar menjadi Rp247,68 miliar.
Pendapatan non-operasional juga naik dari Rp2,7 miliar menjadi Rp4,1 miliar diikuti dengan efisiensi beban nonoperasional yang signifikan dari Rp3,4 miliar menjadi Rp32,4 juta.
Dari sisi fungsi intermediasi, perseroan mencatatkan penyaluran kredit sebesaar Rp7,045 triliun, turun dibandingkan dengan realisasi pada akhir Desember 2019 yang mencapai Rp7,65 triliun.
“Kredit memperlihatkan peningkatan karena meningkatnya permintaan kredit untuk sektor usaha perdagangan besar dan eceran, industri pengolahan, dan rumah tangga,” ungkap Corporate Secretary Bank Mestika Suharto Kurniawan, Jumat (30/10/2020).
BBMD mencatat arus kas keluar sebesar Rp465,5 miliar untuk penyaluran kredit, naik 52,7 persen (yoy) dibandingkan arus kas kuartal III tahun 2019 (yoy) sebesar Rp304,8 miliar. Peningkatan ini sejalan dengan meningkatnya peningkatan kredit di sektor-sektor usaha.
Adapun, untuk dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun BBMD mencapai Rp9,5 triliun, meningkatkan dibandingkan akhir tahun lalu yang berjumlah Rp8,7 triliun. Selain itu ada juga simpanan nasabah dari pihak berelasi yang meningkat dari Rp153,9 miliar menjadi Rp204,36 miliar sehingga total simpanan nasabah menjadi Rp9,7 triliun dari sebelumnya Rp8,9 triliun.
Bank Mestika menerima arus kas masuk dari simpanan dana nasabah sabesar Rp832,2 miliar, naik Rp570,3 miliar atau 218 persen (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp261,9 miliar.
Laporan arus kas emiten perbankan asal Sumut ini juga mencatat jumlah kas dan setara kas mengalami penurunan sebesar Rp259,5 miliar atau 29,5 persen (yoy). Jumlah kas dan setara kas BBMD hingga 30 September 2020 tercatat Rp618,9 miliar, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp878,4 miliar.
Suharto menyatakan penurunan jumlah kas dan setara kas tersebut akibat upaya bank menjaga keseimbangan likuiditasnya.
“Setiap bank harus menjaga tingkat likuiditasnya dengan baik, salah satunya dengan menjaga keseimbangan antara simpanan nasabah yang dikelola dengan jumlah kas dan setara kas nya. Bank Mestika dalam kondisi likuiditas yang baik,” kata Suharto.
Berdasarkan laporan keuangan tersebut, Suharto optimis Bank Mestika dapat memperoleh laba bersih di kisaran Rp300 miliar hingga Rp350 miliar.
Bank yang mencatatkan namanya di papan Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013 ini melaporkan EPS atau laba per saham dasar menjadi Rp53,27 naik Rp1,59 dari tahun 2019 sebesar Rp51,68 per lembar saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel