AP II Kembangkan Teknologi di Masa Pandemi

Bisnis.com,01 Nov 2020, 13:57 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Wujud bilik disinfektan (walk through disinfection/WTD) yang disiapkan PT Angkasa Pura II untuk mencegah penularan virus Covid-19./Dok. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 memberikan tantangan terberat sepanjang sejarah dunia penerbangan termasuk bagi PT Angkasa Pura II (Persero).

AP II pun memanfaatkan teknologi agar aktivitas dan konektivitas penerbangan tetap terjaga. 

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin pihaknya terus berupaya meningkatkan kapabilitas digital untuk menjadi bagian dari industri global.

“Di tengah pandemi ini kami meluncurkan pelatihan berbasis virtual reality bagi staf operasional bandara supaya dapat tetap berlatih dengan aman," paparnya, Minggu (1/11/3020).

Pemanfaatan teknologi di bandara AP II di tengah pandemi yang utama adalah untuk mendukung konsep Biosafety and Biosecurity Management. 

Biosecurity Management berguna untuk melindungi publik dari bahaya Covid-19, sedangkan Biosafety Management adalah upaya membuat lingkungan dan infrastruktur tetap sehat, aman dan higienis. 

Implementasi teknologi yang diterapkan di dalam kedua konsep tersebut semisal penggunaan thermal scanner untuk mendeteksi suhu tubuh secara masif dan penggunaan aplikasi Travelation untuk mengurangi kontak.

AP II juga memanfaatkan layanan Video Customer Assistant (VICA) yang menghadirkan asistensi kepada masyarakat melalui virtual, dan penyediaan smart vending machine dengan produk alat pelindung diri (APD). 

Awal mengatakan pemanfaatan teknologi di tengah pandemi juga dilakukan untuk meningkatkan operasional bandara. 

Di kawasan Bandara Soekarno-Hatta tepatnya di gedung AOCC sudah dioperasikan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya [PLTS] sejak September 2020 sebagai upaya meningkatkan efisiensi operasional.

Dia menambahkan teknologi baru yang dikenalkan di tengah pandemi ini melengkapi teknologi yang sudah digunakan sebelum adanya pandemi, yaitu antara lain Airport Operation Control Center (AOCC) di Bandara Soekarno-Hatta dan Terminal Operation Center (TOC) di bandara lain.

“Di dalam AOCC tersebut, kami juga mengembangkan sistem teknologi informasi yakni Airport Collaborative Decision Making [A-CDM] yang mulai digunakan saat pandemi ini untuk membuat operasional penerbangan efektif dan efisien,” jelasnya.

Di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, perseroan memiliki Airport Learning Center sebagai pusat pelatihan yang dilengkapi teknologi modern guna mendukung PT Angkasa Pura II menjadi Digitally Ready Enterprise.

Menurutnya, sejak 2016 AP II memulai transformasi digital sehingga di tengah pandemi dapat cepat beradaptasi dengan menghadirkan layanan berbasis teknologi sehingga seluruh bandara bisa tetap beroperasi dan menjaga tingkat pelayanan.

“Pada pekan lalu, kami mencanangkan Second Curve Transformation untuk periode 2020 – 2024 dengan fokus di antaranya adalah pengembangan Airport Big Data, Airport Platform Integrator, Robotic Airport Services dan Electric/Manless Transportation,” ungkapnya. 

Second Curve Transformation merupakanbagian dari upaya perseroan memasuki era Airport 4.0 yang mengedepankan pengelolaan bandara melalui artificial intelligence, internet of things, big data analytics, roboting, automation, virtual reality, hingga augmented reality

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini