Relokasi Perusahaan Asing, PTPP Geber Pembangunan Kawasan Industri Batang

Bisnis.com,02 Nov 2020, 17:15 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Presiden Joko Widodo (tiga kanan) didampingi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (tiga kiri), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kiri), Bupati Batang Wihaji (empat kiri) dan jajaran menteri lainnya berbincang saat peninjauan Kawasan Industri Terpadu Batang dan Relokasi Investasi Asing ke Indonesia di Kedawung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (30/6/2020). /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) menggeber pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) di Batang seluas 450 hektare.

Direktur Utama PT PP Novel Arsyad mengatakan perseroan tengah memacu pembangunan KIT Batang fase I seluas 450 hektare. Menurutnya, PTPP telah melakukan sinergi dengan beberapa perusahaan plat merah lain, Pemda dan juga Kementerian BUMN.

“KIT Batang merupakan bagian dari program Pemerintah untuk mendorong penguatan sektor Industri di Indonesia. Oleh sebab itu, PTPP selalu mendukung setiap program yang dicanangkan oleh Pemerintah dalam rangka meningkatkan geliat perekonomian di Indonesia,” ungkapnya dalam keterangan resmi Senin (2/11/2020).

Novel optimistis pembangunan Fase I ini dapat selesai sesuai dengan yang ditargetkan oleh pemerintah. Sebagai informasi, KIT Batang Tahap 1 ini akan dibangun beberapa fasilitas misalnya simpang susun tol KM 371+800, jalan sekunder sepanjang 11,4 km, dan jalan utama sepanjang 5,2 km.

Adapun proses pekerjaan lapangan yang tengah dilakukan oleh PTPP antara lain pembangunan Jalan akses sementara telah mencapai progress sebesar 90 persen, Clearing & Grubbing Zona 1 dengan progress sebesar 44,8 persen.

Selain itu, Cut & Fill Zona 1 dengan proses sebesar 1,32 persen dan marketing gallery dengan progress sebesar 65 persen.

Pada fase I, kawasan KIT Batang rencananya akan menjadi kawasan industri terpadu yang didukung oleh beragam fungsi pendukung. Tata guna lahan industri mendominasi kawasan memiliki rasio sebesar 61,7 persen dan terdiri dari lot-lot industri dan logistic park yang berada di dekat dryport dan stasiun.

Fungsi pendukung lain seperti asrama, politeknik, sentra pelayanan dan utilitas berada tersentralisasi di area tenggara kawasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini