Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja asuransi umum dinilai masih akan terkoreksi selama pandemi virus corona masih menghambat aktivitas ekonomi. Lantas, kapan industri asuransi dapat pulih?
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe menjelaskan bahwa bisnis asuransi akan mengikuti perkembangan perekonomian suatu negara. Hal tersebut karena asuransi umum menjadi penopang aktivitas bisnis, baik di sektor finansial maupun riil.
"Aktivitas ekonomi akan mendorong kegiatan usaha berjalan, berproses, dan berpotensi risiko. Dalam rangka mitigasi risiko inilah diperlukan dukungan asuransi," ujar Dody kepada Bisnis, Senin (2/11/2020).
Selain itu, industri asuransi pun akan sejalan dengan kondisi pendapatan masyarakat. Semakin besar tingkat pendapatan, semakin besar pula belanja masyarakat untuk proteksi, sehingga kinerja bisnis asuransi umum bisa terus tumbuh.
Adanya pandemi Covid-19 membuat aktivitas ekonomi terganggu dan pendapatan masyarakat pun berkurang. Walhasil, kinerja asuransi terus mengalami koreksi, sejak kuartal I/2020 dan diperkirakan masih terjadi hingga akhir tahun ini.
Dalam kondisi itu pun masyarakat masih menganggap premi asuransi sebagai beban biaya, yang perlakuannya berbeda dengan berbagai pengeluaran lain sebagai prioritas. Pendapatan premi asuransi pun menjadi sulit untuk tumbuh.
"Saat pandemi Covid-19 ini income cenderung menurun, terlihat dari menurunnya produk domestik bruto [PDB]. Harapan kita semua adalah pandemi segera berakhir sehingga kegiatan ekonomi pulih dan tumbuh," ujar Dody.
AAUI menilai bahwa kinerja asuransi akan pulih seiring membaiknya kondisi pandemi Covid-19. Hal tersebut menyiratkan bahwa penanganan pandemi menjadi kunci penting dalam pemulihan perekonomian.
"Jika income masyarakat kembali normal dan meningkat, terdapat potensi pertumbuhan bisnis asuransi," ujarnya.
Sebelumnya, AAUI memproyeksikan kinerja asuransi umum akan terkontraksi 15 persen–25 persen pada akhir 2020, bahkan dalam kondisi terburuk bisa merosot hingga 30 persen. Namun, perbaikan kondisi bisnis pada kuartal III/2020 membuat asosiasi berharap kontraksi tidak mencapai 20 persen.
Adanya pandemi Covid-19 membuat proyeksi bisnis 2020 dari AAUI merosot tajam karena kondisi ekonomi makro pun anjlok. Pada akhir 2019 lalu, asosiasi meyakini bahwa industri asuransi umum dapat mencatatkan pertumbuhan premi hingga 17 persen tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel