Pangkalpinang Oktober Deflasi, Tanjungpandan Inflasi

Bisnis.com,02 Nov 2020, 22:24 WIB
Penulis: M. Syahran W. Lubis
Ilustrasi petani menjemur bawang merah. Bawang merah termasuk pemicu inflasi di Tanjungpandang, Bangka Belitung./Bisnis/Arief Hermawan

Bisnis.com, JAKARTA – Kota Pangkalpinang mengalami deflasi pada Oktober 2020, sebaliknya Kota Tanjungpandan inflasi pada periode yang sama, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bangka Belitung.

Pangkalpinang, ibu kota Provinsi Babel, pada Oktober 2020 deflasi sebesar 0,32 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 102,19.

Deflasi terjadi karena penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks di beberapa kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,87 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,04 persen; kelompok transportasi 0,08 persen; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,21 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,01 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,62 persen.

Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,06 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,06 persen; serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran sebesar 0,03 persen. Sementara kelompok pakaian dan alas kaki serta kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan  indeks/stabil.

Selama tahun kalender Januari-Oktober 2020 (Oktober 2020  terhadap Desember 2019) terjadi deflasi sebesar  0,70 persen, sedangkan inflasi tahunan (Oktober 2020 terhadap Oktober 2019) deflasi sebesar 0,97 persen.

Komponen energi pada Oktober 2020 mengalami deflasi sebesar 0,23 persen dengan IHK sebesar 101,10. Komponen bahan makanan pada bulan oktober mengalami deflasi sebesar 1,15 persen dengan IHK 99,55.

Sementara itu, pada Oktober 2020 Kota Tanjungpandan mengalami inflasi 0,45 persen dengan IHK 105,10.

Inflasi terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,30 persen; pakaian dan alas kaki 0,05 persen; perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,27 persen; kelompok kesehatan 0,16 persen; rekreasi, olahraga, dan budaya 0,13 persen; penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,17 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,02 persen.

Sebagian kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi yaitu perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,17 persen; transportasi 0,22 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,08 persen. Sementara itu, kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan.

Tingkat inflasi tahun kalender Oktober 2020 sebesar 0,63 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2020 terhadap Oktober 2019) sebesar 1,06 persen.

Kelompok energi pada Oktober 2020 mengalami deflasi 0,25 persen dengan IHK sebesar 100,14. Sementara itu, komponen bahan makanan pada Oktober 2020 mengalami inflasi sebesar 1,60 persen dengan IHK 104,21.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini