Bisnis.com, JAKARTA — Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020 akan digelar pada 3 November. Ketatnya persaingan antara Donald Trump dan Joe Biden tidak hanya berpengaruh terhadap kinerja saham di Negeri Paman Sam, tetapi juga membuat was-was pelaku pasar modal Indonesia.
Bloomberg melansir Sabtu (31/10/2020), Wall Street kembali jeblok dipicu oleh aksi jual saham-saham teknologi. Kontraksi dalam sepekan terakhir menjadi penurunan mingguan terbesar sejak Maret 2020, setelah pendapatan dari perusahaan teknologi terbesar mengecewakan investor yang khawatir perlambatan ekonomi akan menggerus laba.
Indeks Nasdaq 100 turun sekitar 2,6 persen setelah realisasi penjualan iPhone dari Apple Inc. dan pertumbuhan pengguna Twitter Inc. berada di bawah ekspektasi. Indeks S&P 500 juta terkoreksi 5,6 persen, sekaligus menjadi kerugian terburuk dalam sepekan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres).