Indeks Harga Konsumen Berpotensi Alami Inflasi. Tanda Daya Beli Membaik?

Bisnis.com,02 Nov 2020, 08:32 WIB
Penulis: Jaffry Prabu Prakoso
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto memberikan keterangan saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (1/7/2020).

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga konsumen (IHK) pada Oktober diperkirakan akan berbalik inflasi, setelah tiga bulan sebelumnya secara berturut-turut mengalami deflasi.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core), Mohammad Faisal mengatakan bahwa tingkat inflasi bulan Oktober diprediksi berada pada angka antara -0,05 persen sampai 0,05 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Ada beberapa hal yang menjadi pemicu.

“Pertama kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau diprediksi akan mengalami inflasi yang cukup signifikan. Mengingat 9 dari 11 komoditas tercatat mengalami peningkatan harga,” katanya saat dihubungi, Minggu (1/11/2020).

Faisal menjelaskan bahwa peningkatan paling signifikan ada pada harga cabai merah keriting yang diperkirakan 0,14 persen, cabai merah besar 0,07 persen, dan bawang merah 0,03 persen.

Faktor kedua berkaitan dengan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar baik di DKI Jakarta maupun daerah lainnya. Kelompok pengeluaran transportasi serta rekreasi, hiburan, dan budaya diprediksi akan mengalami inflasi seiring dengan mulai dibukanya bioskop, karaoke, spa, tempat biliar, hingga taman hiburan.

Terakhir yaitu harga emas bulan Oktober relatif stabil. Ini membuat kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya akan mengalami inflasi pada angka yang relatif rendah dan terkendali.

“Secara umum, deflasi atau inflasi tipis ini menunjukkan masih terjadi pelemahan permintaan yang disebabkan oleh adanya pandemi,” jelasnya.

BPS akan mengumumkan indeks harga konsumen (IHK) bulan Oktober pada hari ini, Senin (2/11/2020), pada pukul 11.00 WIB. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini