Penjualan Ngedrop, Ini Siasat Bertahan Pabrik Sepeda Motor

Bisnis.com,03 Nov 2020, 15:31 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Buruh angkut menurunkan sepeda motor dari geladak kapal di Dermaga Pelabuhan Tahuna, kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Kamis (15/10/2020). /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan sepeda motor hingga September 2020 terkoreksi sebesar 41,5 persen dibandingkan realisasi penjualan pada tahun lalu.

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan roda dua sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini baru menyentuh 2.876.514 unit, sedangkan periode yang sama tahun lalu mencapai 4.919.651 unit.

Namun, secara bulanan, volume penjualan sepeda motor di Indonesia terus mengalami pertumbuhan. AISI mencatat penjualan sepeda motor pada September menjadi 380.713 unit dari 317.107 unit pada Agustus.

Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala memprediksi penjualan sepeda motor hanya akan menyentuh 3,6 juta sampai dengan 3,7 juta unit pada 2020. Artinya, jumlah tersebut turun 45 persen dibandingkan dengan capaian 2019 yang membukukan 6,487 juta unit penjualan.

Sigit menyatakan mau tidak mau industri sepeda motor harus terus bertahan di tengah tekanan. Sebab, industri ini melibatkan 1,5 juta orang pekerja yang berada dalam rantai pasok otomotif, mulai dari tier (tingkat) satu sampai dengan tier tiga.

"Oleh sebab itu, sejumlah upaya bakal dijalankan industri sepeda motor," ujarnya, Selasa (3/11/2020).

Pertama, kolaborasi antarpihak dari hulu ke hilir. Kerja sama ini dinilai perlu melibatkan peran pemerintah.

Kedua, industri harus bertahan dalam situasi seperti ini dengan menyiapkan diri dengan lebih baik, dan nanti kalau pasar sudah mengalai pemulihan. Industri sudah siap dengan segala persiapannya.

Ketiga, memperkuat bisnis model yang didukung oleh sumber daya manusia yang andal dan kompeten.

Keempat, pemanfaatan teknologi di tengah pandemi juga akan terus digenjot guna mengakselerasi penjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini