Ingin Program Sejuta Rumah Terwujud, Ini Langkah Kementerian PUPR

Bisnis.com,03 Nov 2020, 23:42 WIB
Penulis: Yanita Petriella
Ilustrasi kompleks perumahan bersubsidi./Antara/Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimistis dapat mencapai target Program Sejuta Rumah hingga akhir tahun ini.

Hingga akhir Oktober realisasi Program Sejuta Rumah mencapai 601.637 unit. Artinya, dengan target 1 juta rumah hingga akhir tahun ini, masih ada 398.363 unit yang harus direalisasikan.

Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid otpimistis dapat mencapai target Program Sejuta Rumah hingga akhir tahun.

"Kami optimistis mencapai target Program Sejuta Rumah hingga akhir tahun. Saat ini masih ada kegiatan di Ditjen Perumahan dan Ditjen Pembiayaan Infrastruktur yang dapat dilaporkan pada bulan ini dan Desember," ujarnya kepada Bisnis pada Selasa (3/11/2020).

Dia menyatakan upaya yang sedang dilakukan untuk mencapai target tersebut adalah menugaskan kepada seluruh Balai Perumahan di semua provinsi untuk turun menjemput bola dengan berkoordinasi dengan pemda dalam pendataan rumah yang sedang dibangun baik oleh pengembang maupun masyarakat.

"Selain itu, masih ada stok pembangunan rumah MBR [masyarakat berpenghasilan rendah] yang sedang dilaksanakan baik oleh Ditjen Perumahan maupun Dijten Pembiayaan Infratruktur yang sudah banyak yang selesai dan dilaporkan," ucapnya.

Berdasarkan data Kementerian PUPR, backlog perumahan mencapai 7,64 juta unit rumah per awal 2020 yang terdiri dari 6,48 juta unit rumah untuk MBR non-fixed income, 1,72 juta unit rumah untuk MBR fixed income, dan 560.000 unit rumah untuk non-MBR.

Backlog perumahan juga terjadi pada rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 2,36 juta unit rumah terdiri dari backlog RTLH tahun 2015 dan RTLH tahun 2015 hingga 2019.

Untuk target RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) dan Renstra (Rencana Strategis) Kementerian PUPR 2020–2024 ditetapkan target intervensi langsung pemerintah mencapai 5 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini