Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkirakan suku bunga simpanan perbankan masih akan meneruskan tren penurunan merespon kondisi likuiditas industri yang cukup longgar.
Akan tetapi, tren penurunan yang terjadi tidak merata pada semua kelompok terutama pada special rate (suku bunga maksimum).
"Beberapa bank memilih menerapkan strategi defensif dalam merespon penurunan suku bunga pasar. Sementara itu, transmisi penurunan suku bunga kredit terpantau belum optimal. Dalam beberapa bulan ke depan diharapkan penurunan yang lebih besar pada suku bunga kredit dapat dapat segera terealisasi," kata LPS dalam Publikasi Indikator Likuiditas, Selasa (3/11/2020).
Adapun, suku bunga simpanan rupiah sepanjang bulan September 2020 terpantau melanjutkan tren menurun. Rata-rata tingkat bunga deposito rupiah (22 moving daily average) bank benchmark LPS pada akhir September 2020 turun 14 bps dibanding akhir Agustus 2020 ke level 4,58%.
Rata-rata suku bunga minimum terpantau turun 9 bps ke level 3,85% sementara suku bunga maksimum terpantau turun 19 bps dari bulan sebelumnya ke level 5,31%.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa juga menyatakan pihaknya akan mencari peluang untuk menurunkan suku bunga penjaminan lagi. Namun, hal itu dilakukan dengan tetap mempertimbangkan kestabilan stabilitas sistem keuangan nasional.
"Bagaimana pun, suku bunga dana lebih rendah akan membuat suku bunga kredit lebih berdaya saing dalam meningkatkan kinerja ekonomi," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel