Bisnis.com, JAKARTA - PT FinAccel Finance Indonesia atau Kredivo memberikan tips buat para generasi milenial terkait pengelolaan keuangan, terutama yang berminat meminjam dana dengan memanfaatkan platform peer to peer lending ataupun layanan pay later.
Kredivo, menginisiasi hal ini lewat gerakan literasi keuangan digital bertajuk 'Generasi Djempolan’ yang diperkenalkan dalam diskusi virtual, Rabu (4/11/2020). Ada tiga kriteria utama sebagai Generasi Djempolan sekaligus tips dalam pengelolaan keuangan.
Pertama, Set Priority atau mampu menentukan skala prioritas dan batasan dalam transaksi sesuai dengan kemampuan. Kedua, Value Over Price atau mampu memahami nilai tambah dan jangka panjang dari pengeluaran atau transaksi yang dilakukan. Terakhir, yaitu Best of Both Worlds, yakni bukan hanya piawai dalam memanfaatkan teknologi untuk kegiatan sehari-hari, tapi juga untuk meningkatkan kemampuan pengaturan keuangan mereka.
Head of Business Development Kredivo Lily Suriani menyarankan kalangan milenial sebaiknya memanfaatkan fasilitas pinjaman online untuk meningkatkan produktivitas atau menekuni aktivitas baru yang berpotensi mendatangkan pendapatan sampingan. Dengan semakin 'sibuk' berkegiatan, lanjutnya, godaan untuk impulsif dalam berbelanja online pun jadi sanggup ditekan di tengah pandemi ini.
Dia melanjutkan, gerakan Generasi Djempolan ini diharapkan mampu menciptakan generasi milenial yang tidak hanya melek teknologi (digital savvy) tapi juga melek keuangan, serta mampu memanfaatkan fintech dengan baik. Menurutnya, peran layanan keuangan digital dalam peningkatan literasi masyarakat kini semakin penting seiring dengan meningkatnya transaksi digital selama pandemi.
"Sejak berdiri, kami senantiasa menerapkan prinsip bijak meminjam atau responsible lending, dan bijak berbelanja atau smart spending, bagi para pengguna Kredivo. Melalui inisiatif Generasi Djempolan, kami berharap dapat mengajak lebih banyak lagi milenial untuk melek keuangan dan berkontribusi pada pemulihan ekonomi nasional," jelasnya, Rabu (4/11/2020).
Generasi Djempolan ini diinisiasi lantaran Kredivo melihat adanya kesenjangan antara indeks literasi yang saat ini sebesar 38,03% dengan indeks inklusi keuangan sebesar 76,19% di Indonesia. Kondisi ini membuat peningkatan literasi keuangan semakin mendesak untuk dilakukan.
Selain itu, adanya tren peningkatan keyakinan konsumen untuk bertransaksi digital dalam nominal besar, yang didominasi oleh 85% konsumen generasi Z dan milenial, juga harus diimbangi dengan kemampuan pengelolaan keuangan yang baik terlebih di tengah situasi pemulihan ekonomi nasional ini.
"Sebagai bentuk komitmen jangka panjang, Kredivo juga meluncurkan roadmap Generasi Djempolan. Ke depannya, sesuai dengan roadmap tersebut, Kredivo akan fokus memberikan edukasi berbasis teknologi dan keuangan serta menciptakan lebih banyak generasi melek keuangan," tambahnya.
Peluncuran Generasi Djempolan ini turut dihadiri Direktur Group Inovasi Keuangan Digital, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dino Milano Siregar yang mengapresiasi upaya para penyelenggara jasa keuangan digital untuk ikut meningkatkan literasi nasabahnya.
Sementara itu, Ketua FKD (Forum Komunikasi Daerah) Makassar, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Ilham Syam mengungkap perusahaan pembiayaan harus kreatif dalam upaya memperluas inklusi dan literasi keuangan digital. Ilham menuturkan, APPI terus mengajak para pelaku industri pembiayaan untuk berkolaborasi menghadirkan program yang bertujuan membangun literasi keuangan digital.
Menurut Ekonom Bhima Yudhistira, generasi milenial sebagai tulang punggung perekonomian masa depan harus mampu beradaptasi dengan perkembangan layanan keuangan digital yang begitu cepat.
"Dengan adanya kemampuan untuk bijak meminjam, bijak berbelanja, serta bijak berinvestasi secara digital, maka Indonesia bisa optimis generasi milenial-nya mampu memberi dampak bagi pemulihan ekonomi nasional."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel