Manufaktur Kuartal III/2020 Membaik, Kadin: Pendorongnya Pelonggaran PSBB 

Bisnis.com,05 Nov 2020, 16:40 WIB
Penulis: Andi M. Arief
Pekerja menyelesaikan pembuatan perangkat alat elektronik rumah tangga di PT Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyatakan membaiknya performa sektor manufaktur pada kuartal III/2020 berasal dari pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Kendati demikian, tren pertumbuhan ekonomi Indonesia yang negatif diprediksi akan terus berlanjut hingga akhir tahun. 

Wakil Ketua Bidang Industri Kadin Johnny Darmawan mengamati pelonggaran PSBB membuat okupansi wilayah perkantoran mendekati angka 100 persen. Alhasil, serapan produk manufaktur pun kembali bergerak pada Juli-September 2020. 

"Salah satu faktor [penanganan] Covid-19 membaik. Baik jumlah orang sembuh dan meninggal membaik. Kalau menurutku, di kuartal IV/2020 pasti ada perbaikan. Masih akan minus kalau y-o-y, tapi kalau terhadap kuartal III/2020 akan membaik," katanya kepada Bisnis, Kamis (5/11/2020). 

Badan Pusat Statistik (BPS) mendata laju pertumbuhan lapangan usaha industri pengolahan nonmigas masih terkontraksi 4,02 persen pada kuartal III/2020 secara tahunan. Jika dibandingkan dengan kuartal II/2020, angka tersebut tumbuh 5,09 persen. 

Namun, angka tersebut membaik dari angka 5,74 persen pada kuartal II/2020.  Dengan kata lain, performa industri non migas masih akan tumbuh negatif di kisaran 1-3 persen pada kuartal IV/2020.

Jhonny berpendapat hal tersebut didorong oleh masih tertekannya performa ekspor industri manufaktur 3 bulan terakhir 2020. Pasalnya, performa ekspor barang dan jasa masih berada di zona merah atau turun 10,82 persen pada kuartal III/2020 secara tahunan. 

Ia menilai vaksin Covid-19 masih menjadi kunci bergeraknya performa sektor manufaktur ke zona hijau. Tetapi, Johnny meramalkan pergerakan tersebut paling cepat terjadi pada 2021. 

Seperti diketahui, PT Bio Farma (Persero) menargetkan dapat memproduksi sekitar 15 juta dosis vaksin Covid-19 pada November-Desember 2020. Adapun, bahan baku vaksin tersebut dijadwalkan akan tiba di dalam negeri pada November 2020. 

"[Performa sektor manufaktur] kuartal IV/2020 tidak mungkin positif karena kita baru nyuntiknya November [paling cepat] dan itu hanya digunakan [untuk] tenaga medis," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini