Bali dan Nusa Tenggara Kena Resesi Terparah di Kuartal III

Bisnis.com,05 Nov 2020, 12:21 WIB
Penulis: Maria Elena
Pegawai hotel melayani wisatawan di kawasan Sanur, Denpasar, Bali, Selasa (3/3/2020). Tingkat hunian hotel di Bali rata-rata turun hingga 70 persen sejak merebaknya wabah virus corona./ANTARA FOTO-Nyoman Hendra Wibowo

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kontraksi pertumbuhan ekonomi terjadi di semua wilayah Indonesia.

"Kelompok provinsi di Pulau Bali dan Nusa Tenggara mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 6,80 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam rilis BPS, Kamis (5/11/2020).

Kontraksi ekonomi untuk dua wilayah tersebut, lebih dalam jika dibandingkan dengan kontraksi pada kuartal sebelumnya yang mencapai minus 6,32 persen.

Kontraksi terdalam kedua dicatat oleh Kalimantan sebesar 4,23 persen. Jika dilihat secara struktur ekonomi, ekonomi di Bali dan Nusa Tenggara terpengaruh oleh turunnya jumlah kunjungan wisata akibat Covid-19. Sementara itu, kontraksi ekonomi di Kalimantan besar kemungkinan dipengaruhi oleh kegiatan pertambangan dan permintaan bahan tambang yang turun.

Sementara itu, kelompok provinsi lainnya yang mengalami kontraksi pertumbuhan antara lain Pulau Kalimantan sebesar 4,23 persen, Pulau Sumatera sebesar 2,22 persen, Pulau Maluku dan Papua sebesar 1,83 persen, serta Pulau Sulawesi sebesar 0,82 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini