Bisnis.com, JAKARTA -- Pertumbuhan giro PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. naik drastis. Dari total dana yang dihimpun perseroan senilai Rp1.024 triliun, giro mampu tumbuh 33,1 persen YoY pada kuartal III/2020.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan mengatakan kontributor utama kenaikan giro yang dihimpun perseroan pada September 2020 adalah penempatan dana yang berasal dari nasabah korporasi.
Sejauh ini, lanjutnya, penghimpunan giro sebagai komponen dari pembentukan dana murah telah mampu menekan biaya dana atau cost of fund dan meningkatkan efisiensi. Bank Mandiri per September 2020 berhasil menekan biaya dana yang mencapai level 2,72 persen.
"Selain penempatan dana dari korporasi, setoran giro perseroan juga diperoleh dari penempatan dana yang berasal dari nasabah segmen bisnis hubungan kelembagaan," katanya kepada Bisnis, Rabu (4/11/2020).
Adapun penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) bank sejak Agustus 2020 telah mencapai double digit, berlanjut pada September tumbuh 12,88 persen YoY. Pertumbuhan DPK tersebut seiring dengan penempatan dana pemerintah ke perbankan.
Berdasarkan kontribusi terhadap pertumbuhan, porsi giro meningkat signfikan dari 2 sampai 3 persen menjadi sekitar 5 persen dalam dua bulan terakhir.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan pertumbuhan DPK perbankan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit sehingga mendorong likuiditas perbankan semakin kuat. Pertumbuhan DPK tersebut seiring dengan penempatan dana pemerintah ke perbankan.
"Hal ini terlihat dengan pertumbuhan DPK pada bank BUMN dan BPD yang merupakan bank-bank penerima dana dari pemerintah," katanya belum lama ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel