Kadin Jatim Gelar Pameran Produk Indonesia

Bisnis.com,06 Nov 2020, 15:20 WIB
Penulis: Peni Widarti
Perajin sepatu cetak bahan alami (ecoprint) mengunggah foto produknya di pasar digital di rumah produksi Madukara, Malang, Jawa Timur, Senin (26/10/2020). Pemerintah menargetkan hingga akhir Desember 2020 akan ada tiga juta pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang masuk ke ekosistem digital dalam inisiasi Bangga Buatan Indonesia (BBI)./Antara-Ari Bowo Sucipto.

Bisnis.com, SURABAYA - Provinsi Jawa Timur berupaya mendorong akses pasar bagi ratusan perusahaan di Jatim terutama sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) melalui pameran Indonesian Product Expo (Inapro) 2020.

Wakil Ketua Kadin Jatim, Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Ardi Prasetiawan mengatakan pameran yang akan berlangsung di Grand City pada 19-22 November 2020 ini akan memamerkan produk-produk buatan Indonesia yang berkualitas.

“Ini adalah upaya Kadin dan pemerintah dalam memperkuat potensi ekonomi domestik dan mendorong konsumsi masyarakat terhadap produk lokal, terutama sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi,” jelasnya, Jumat (6/11/2020).

Dia mengatakan sedikitnya ada 121 perusahaan yang akan meramaikan pameran, serta 12 booth untuk 30 – 50 UMKM binaan Kadin. Sedikitnya ada 500 buyer yang diundang, dengan target 2.000 buyer yang datang dan melakukan transaksi. Selain pameran juga terdapat kegiatan talkshow yang mendatangkan pelaku bisnis dan pemerintahan.

“Diharapkan pameran ini bisa mempertemukan pembeli dengan penjualan dari dalam negeri. Namun pameran hybrid ini dilakukan dengan tetap menjaga protokol kesehatan,” ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, Drajat Irawan mengatakan Pemprov Jatim sendiri terus melakukan berbagai langkah strategis untuk kembali mendongkrak kinerja perekonomian Jatim.

“Kita terus membangun pasar karena pergerakan ekonomi harus ada pasar, baik secara online dan offline atau dengan bermitra dengan provinsi lain. Ini sudah mulai kami lakukan sejak Juni 2020 dan sampai sekarang nilainya sudah mencapai Rp1 triliun,” katanya.

Menurutnya masih tingginya kinerja perdagangan Jatim ini tidak lepas dari kondisi bahwa banyak provinsi lain yang masih ketergantungan terhadap produk-produk Jatim yakni sekitar 80 persen.

“Selain melalui Inapro 2020, sebelumnya membuka akses pasar juga sudah kami lakukan melalui kegiatan Jatim Fair 2020,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini