Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. membukukan pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) per September 2020 sebesar 1,39% secara year on year (yoy) menjadi Rp196,51 triliun.
Angka pertumbuhan tersebut masih jauh lebih rendah dari rata-rata industri perbankan. Kendati demikian, segmen KPR subsidi di BTN masih mencatatkan pertumbuhan yang cukup tinggi, yakni sebesar 4,19% (yoy).
Sekretaris perusahaan BTN Ari Kurniaman menjelaskan penyebab pertumbuhan KPR perseroan masih belum setinggi tahun lalu antara lain karena kondisi perekonomian yang masih menantang di tengah penyebaran pandemi Covid-19.
Di sisi lain, sejak awal 2020 BTN mulai menerapkan proses bisnis baru dalam memproses KPR dan kredit konsumer lainnya dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas kredit.
Sistem pemrosesan tersebut dilakukan mulai dari seleksi awal pemberian kredit. Pemrosesan kredit dari sisi analisa sampai dengan pencairan dilakukan oleh sentra kredit (Regional Loan Processing Center) yang sebelumnya dilakukan oleh kantor cabang, bersamaan dengan fungsi sales.
"Oleh karena itu, penyaluran KPR di BTN secara bulanan pada tahun 2020 mengalami penyesuaian dan mulai bulan Agustus dan September 2020," katanya.
Dia mengakui, realisasi penyaluran kredit secara bulanan telah mencapai level yang lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu
Dengan masih tingginya permintaan untuk rumah pada segmen menengah ke bawah di Indonesia, BTN pun optimis akan dapat mencapai angka pertumbuhan KPR pada kisaran 2% sampai 3% sampai dengan akhir tahun. "BTN akan tetap mempertahankan sebagai pemegang pangsa pasar terbesar di Indonesia," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel