Sederet Kampung Adat Paling Favorit : Pesona Indonesia 2020

Bisnis.com,08 Nov 2020, 08:52 WIB
Penulis: Fatkhul Maskur
Kampung Adat Gumantar. Di kampung adat ini terbagi menjadi beberapa areal, yaitu Bale Pegalan, Rumah Penghulu, Rumah Pemangku, Rumah Raden, Rumah Mekel, dan Rumah Tuaq Lokak. /Kemendikbudrn

Bisnis.com, JAKARTA - Apresiasi terhadap wisata paling populer kembali digelar untuk yang kelima kalinya : Anugerah Pesona Indonesia 2020. Salah satu kategori yang dikompetisikan ialah Kampung Adat Terpopuler.

Anugerah Pesona Indonesia (API) merupakan rangkaian kegiatan tahunan dalam upaya membangkitkan apresiasi masyarakat terhadap pariwisata Indonesia.

API juga bertujuan untuk mendorong peran serta berbagai pihak, baik masyarakat, industri maupun pemerintahan di daerah untuk mempromosikan pariwisata serta mengembangkan ekonomi kreatif.

API 2020 berlangsung pada Juni 2020 hingga Februari 2021.

Pada penyelenggaraannya, API dimulai dengan mengajak para pejalan serta wisatawan, dan masyarakat untuk memilih destinasi ataupun obyek wisata terfavorit ataupun terpopuler menurut mereka.

Pemilihan dilakukan dengan cara memberikan suara (voting) bagi destinasi atau obyek wisata yang dipilih melalui berbagai media channel Vote API (SMS, Aplikasi Android, Youtube) berdasarkan kategori pariwisata dan nominasi yang telah lolos dalam tahap proses seleksi dan penjurian oleh komite seleksi.

Berikut ini Para Nominee untuk kategori Kampung Adat Terpopuler berdasarkan versi Anugerah Pesona Indonesia 2020 :

- Desa Adat Gumantar, Kabupaten Lombok Utara
- Desa Pampang, Kota Samarinda
- Kampung Adat Namata, Kabupaten Sabu Raijua
- Kampung Sarugo, Kabupaten Lima Puluh Kota
- Kasepuhan CIpta Gelar, Kabupaten SUkabumi
- Pelang Kenidai, Kota Pagaralam
- Rumah Betang Saham, Kabupaten Landak
- Rumah Tuo Rantau Panjang, Kabupaten Merangin
- Setulang, Kabupaten Malinau
- Tongkonan Karuaya, Nias

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini