Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Mandiri membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp1,07 triliun per 30 September 2020.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan di Harian Bisnis Indonesia, Senin (9/11/2020), perolehan tersebut tumbuh 22,66% secara year on year (yoy). Laba bersih pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp872,26 miliar.
Pertumbuhan laba ditopang oleh pendapatan setelah distribusi bagi hasil sebesar Rp4,97 triliun atau tumbuh 16,23% yoy. Sementara itu, kenaikan beban operasional mampu dijaga 13,61% yoy menjadi Rp3,54 triliun.
Dengan demikian, laba operasional meningkat 23,28% yoy menjadi Rp1,43 triliun sampai dengan kuartal III/2020.
Total piutang selama 9 bulan pertama sebesar Rp49,51 triliun atau tumbuh 6,66% dari posisi Desember 2019. Demikian pula, pembiayaan bagi hasil sebesar Rp29,26 triliun atau tumbuh 2,67% secara year to date (ytd).
Dana simpanan wadiah tumbuh 41,95% ytd menjadi Rp23,62 triliun. Kenaikan tertinggi berasal dari jenis giro sebesar 45,35% ytd, diikuti jenis tabungan 34,31% ytd. Sementara dana investasi non profit sharing turun 0,81% menjadi Rp82,50 triliun.
Total aset Mandiri Syariah sampai dengan 30 September 2020 sebesar Rp119,43 triliun atau naik 6,36% ytd.
Perseroan mampu menjaga rasio NPF (non performing financing) gross sebesar 2,66% atau sama dengan periode yang sama tahun lalu. Adapun, NPF net berhasil ditekan dari 1,07% per September 2019 menjadi 0,61% per September 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel