Tiga Jenis Lapangan Usaha Ini Dorong Perbaikan Ekonomi Sulsel

Bisnis.com,09 Nov 2020, 05:09 WIB
Penulis: Andini Ristyaningrum
Kegiatan bongkar muat perdana di Makassar New Port, Sulawesi Selatan, Kamis (10/1/2019). Pelindo IV Makassar memulai kegiatan bongkar muat di Makassar New Port (MNP) Tahap I./ANTARA-Yusran Uccang

Bisnis.com, MAKASSAR - Meski ekonomi Sulsel masih mengalami kontraksi pada kuartal III/2020 dengan angka pertumbuhan -1,08 persen (yoy), namun angka tersebut tidak jauh lebih dalam dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dengan angka pertumbuhan -3,87 persen.

Kepala Badan Pusat statistik (BPS) Sulsel Yos Rusdiansyah menyatakan perbaikan ekonomi Sulsel didorong oleh tiga jenis lapangan usaha denban kontribusi pertumbuhan paling tinggi. Ketiga lapangan usaha itu di antaranya, informasi dan komunikasi dengan angka pertumbuhan mencapai 12,20 persen.

Selanjutnya, jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang tumbuh sebesar 7,58 persen. Terakhir, pengadaan air, pengelolaan sampah limbah dan daur ulang dengan angka pertumbuhan sebesar 7,34 persen.

"Meski masih pada tataran kontraksi ekonomi. Namun pertumbuhan ekonomi Sulsel juga didongkrak dengan adanya relaksasi ekonomi pada kuartal III/2020," ungkap Yos, Minggu (8/11/2020).

Sementara itu, jika dilihat berdasarkan sumber pertumbuhan, terdapat tiga jenis sumber yang juga mengalami pergerakan positif pada periode yang sama. Sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 0,83 persen.

Diikuti jasa pendidikan sebesar 0,25 persen, jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 0,15 persen. Di sisi lain, kategori transportasi dan pergudangan, kata Yos, tercatat menjadi lapangan usaha yang paling dominan terhadap kontraksi ekonomi Sulsel pada kuartal III/2020 dengan angka -26,88 persen.

Kepala Divisi Implementasi KEKDA Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sulsel Edwin Permadi menyebutkan kondisi ekonomi Sulsel pada kuartal III/2020 sejalan dengan hasil survei yang dilakukan pihaknya.

"Bank Indonesia menangkap adanya peningkatan kegiatan usaha. Dari sisi permintaan, konsumsi juga membaik meski masih tumbuh negatif," ungkap Edwin.

Masih dari hasil survei yang sama, mobilitas masyarakat juga telah memperlihatkan kondisi pemulihan ke arah periode sebelum pandemi Covid-19 terjadi. Secara umum, kondisi ekonomi pada kuartal III/2020 diakuinya memang belum optimal.

Hal itu lanjut Edwin dikarenakan belanja pemerintah yang masih belum terealisasi secara maksimal. Diketahui, realisasi APBN pada kuartal III/2020 berdasarkan data Dikertirar Jenderal Perbendaharaan (DJPB), untuk belanja individu (kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial) kontraksi sebesar 10,87 persen (yoy).

Di sisi lain kata Edwin, kinerja ekspor juga masih menahan perbaikan kinerja permintaan lebih lanjut. Meski mengalami pergerakan secara kuartal pada tahun ini. Namun secara tahunan (yoy) turun sebesar 2,77 persen.

"Tapi, kita tetap optimistis secara perlahan ekonomi Sulsel akan lebih membaik pada kuartal selanjutnya," kata Edwin. (k36)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amri Nur Rahmat
Terkini