Jimly Asshiddiqie: Perlakuan Kekuasaan atas Rizieq Shihab Salah

Bisnis.com,10 Nov 2020, 07:42 WIB
Penulis: Nancy Junita
Jimly Asshiddiqie./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA -  Akademisi  yang pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden Profesor Jimly Asshiddiqie mengomentari kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia pada hari ini, Selasa (10/11/2020).

Jimly yang eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mencuit bahwa fenomena imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab langka.

Dikatakan, kasus yang membelit Rizieq berlarut, karena perlakuan kekuasaan yang salah. Juga, dihadapi dengan ideologi dan teologi permusuhan serta kebencian.

“Bukan rukun dan mendamaikan. Kata dibungkam kata, lovers dibabat haters,” cuit Jimly lewat akun @JimlyAs, Selasa (10/11/2020).

Akibatnya, permusuhan meluas, tanpa solusi. Padahal, ujarnya, aksi selalu lebih efektif dibanding retorika.

Seperti diketahui, pada hari ini Rizieq Shihab pulang ke Indonesia setelah 3 tahun bermukim di Arab Saudi. Dia akan tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.

Sejumlah video diunggah pengguna media sosial menggambarkan Pemimpin FPI Rizieq Shihab telah kembali terbang ke Indonesia dan dijadwalkan tiba di Tanah Air, Selasa (10/11/2020).

Video yang beredar menunjukkan Rizieq yang sudah 3,5 tahun meninggalkan Indonesia melakukan perpisahan dengan puluhan orang. Imam Besar FPI tersebut terlihat bersalaman dengan sejumlah orang, termasuk dua anak sekitar usia 10 tahun yang terlihat bersalaman dan mencium tangan.

"Kita minta maaf kalau selama ini ada kekurangan, ada kesalahan, bukakan pintu maaf sebesar-besarnya. Sampai ketemu di Tanah Air atau kembali ke Makkah," kata Rizieq Shihab sembari melambaikan tangan ke sejumlah pengantarnya.

Adapun di Tanah Air, video yang dibagikan warganet menunjukkan ada apel siaga penyambutan Rizieq Shihab. Puluhan warga melihat dan sebagian di antaranya terlihat mengabadikan dengan ponsel, pulihan pria berbaju putih seragam laskar pengamanan FPI sedang melakukan apel siaga.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini