Kasus Kekerasan Perempuan di Sulteng Masih Tinggi

Bisnis.com,10 Nov 2020, 07:55 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi kekerasan pada perempuan/Istimewa

Bisnis.com, PALU - Selama tiga bulan terakhir terhitung sejak Agustus - Oktober 2020 terdapat 733 kasus kekerasan yang terjadi di wilayah Sulawesi Tengah.

"Jumlah kasus tersebut merupakan akumulasi dari semua daerah di Sulteng yang tercatat dalam Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni-PPA)," ucap Kepala Bidang Perlindungan Hak Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak DP3A Sulteng dilansir dari Antara, Selasa (10/11/2020).

Sukarti menguraikan, jumlah kasus kekerasan yang terjadi pada bulan Agustus sebanyak 224 kasus meliputi laki-laki sebagai korban sebanyak 29 kasus dan perempuan sebagai korban sebanyak 211 kasus.

Kemudian pada bulan September terjadi 239 kasus meliputi 34 kasus laki-laki sebagai korban dan 222 perempuan sebagai korban kekerasan.

Berikutnya, bulan Oktober terdapat 270 kasus kekerasan terdiri dari 34 kasus laki-laki sebagai korban dan 253 kasus perempuan sebagai korban.

"Dari data ini menunjukkan bahwa perempuan paling sering terdampak atau menjadi sasaran dari kekerasan," ujar Sukarti.

Selama tiga bulan terakhir, perempuan sebagai korban kekerasan berjumlah 686 kasus, menunjukkan bahwa kasus kekerasan terhadap perempuan di Sulteng masih sangat tinggi.

"Data tersebut menunjukkan bahwa di masa pandemi Covid-19, kekerasan terhadap perempuan di Sulteng meningkat," ujarnya.

Perempuan menjadi salah satu komponen rentan yang paling terdampak saat pandemi Covid-19 melanda negeri ini termasuk Sulteng.

DP3A Sulteng di masa kepemimpinan Ihsan Basir menggagas program aliansi laki-laki peduli perempuan dan anak (Alapura) yang bertujuan untuk menekan kasus kekerasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amri Nur Rahmat
Terkini